Malang - Pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Dimana pada tahun 2021 ini Kemendikbud mencetuskan program terbaru yaitu Asesmen Nasional (AN) untuk menggantikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang tidak dapat dilaksanakan selama pandemi Covid-19. Program AN ini digunakan untuk pemetaan mutu pendidikan di Indonesia, program ini terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetenai Minimum (AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar. Hal tersebut menjadikan para Mahasiswa Muhammadiyah Malang berkeinginan untuk melakukan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) di daerah Kabupaten Malang, yang bertepatan di Gugus V Kecamatan Tumpang.
Kegiatan pengabdian masyarakat (yang dilakukan) oleh mahasiswa UMM ini diselenggarakan untuk mendampingi para guru dalam pembuatan soal AKM di Kelompok Keja Guru (KKG) Gugus V, yang terdiri dari enam sekolahan antara lain SDN Duwet 1, SDN Duwet 2, SDN Tulus Besar 2, SDN 3 Tumpang, SDN 6 Tumpang, dan SDN 3 Pulungdowo. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil wawancara kepada KKG Gugus V, dimana guru-guru yang ada di KKG Gugus V sudah terbiasa membuat soal namun masih belum terfokus pada soal literasi dan numerasi. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan pembuatan soal AKM yang sesuai dengan Assesmen Nasional.
literasi dan numerasi kepada KKG Gugus V, antara lain : Melaksanakan Seminar “Penyusunan Intrumen Literasi Numerasi Dalam Persiapan Assesmen Kompetensi Minimum” yang dilaksanakan pada tanggal 08 April 2021 dan bertempat di SDN 6 Tumpang. Kegiatan ini dilakukan guna memberikan pemahaman kepada para guru terkait Asesmen Nasional, karena masih banyak para guru yang belum mengenal AKM maupun perbedaan AKM dengan UN. Pembekalan pembuatan soal menggunakan google form. Mahasiswa PMM juga memberikan pembekalan kepada para guru dalam membuat soal dengan menggunakan aplikasi google form. Pembekelan ini bertujuan untuk membantu para guru agar lebih melek teknologi dalam pembuatan soal, yang semula guru lebih sering membuat soal secara manual di kertas maupun diketik biasa, sekarang guru dapat mengaplikasikan soal-soal secara langsung sehingga dengan mudah diakses siswa. Pendampingan secara rutin. Mahasiswa PMM juga melakukan pendampingan secara rutin seminggu sekali untuk mengetahui progress guru dalam pembuatan soal serta membantu guru jika memiliki kendala dalam pembuatannya. Pendampingan ini dilakukan melalui WhatsApp Group maupun secara Chat Pribadi.
Dalam pendampingan pembuatan soal AKM oleh mahasiswa PMM dilakukan dengan beberapa kegiatan yang dapat menunjang pengalaman, pengetahuan dan pemahaman terkaitBerbagai pelaksanaan kegiatan PMM ini mendapatkan apresiasi baik dari beberapa pihak seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus V dan juga Kepala sekolah. Seperti yang disampaikan oleh beberapa guru yaitu “Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang cara membuat soal AKM Literasi dan Numerasi serta bisa mengetahui jenis soal mana yang termasuk soal AKM dan mana yang bukan “ Ujar Bapak Imam Maksum Kholili ( Guru SDN 6 Tumpang ). Selain itu, “Dalam pendampingan pengembangan instrument yang disampaikan Oleh PPMI UMM dalam penyampaiannya sangat jelas dan dapat member contoh-contoh yang jelas dalam membuat soal-soal pembelajaran “ Ujar Ibu Hariadi Anjar Sasmita ( Guru SDN 2 Duwet )