Mohon tunggu...
Inovasi

Analisis Sederhana Artikel Vice

6 Februari 2018   23:56 Diperbarui: 7 Februari 2018   00:04 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Fenomena Japanese Pop atau yang sering disingkat J-Pop sampai saat ini masih menjadi tren tersendiri di tengah masyarakat Indonesia. Band-band waralaba Jepang atau yang ke "Jepang-Jepang-an" selalu berhasil menggaet banyak penggemar yang kemudian dibuntuti juga dengan kehadiran Korean Pop atau K-Pop di negeri ini.

Penggemar yang datang pun selalu merambah, tidak hanya melulu masyarakat yang masih bersekolah tapi bahkan pria paruh baya pun juga memberikan label pada dirinya sendiri bahwa mereka adalah penggemar band atau vocal grup berbau J-Pop.

Dalam artikel yang ditulis oleh Abdul Manan Rasudi dan Syarafina Vidyadhana untuk Vice edisi 27 Januari 2018 terdapat pemaparan soal girl band fenomenal bernama JKT48. Girl band ini adalah band waralaba asal Jepang yang membawa nuansa AKB48.

Artikel yang berjudul "JKT48 Sanggup Mengubah Anak Skena Punk Jadi Fans Garis Keras J-Pop" membahas soal kesuksesan JKT48 dalam mengubah semua orang bahkan para penggemar musik punk yang terkenal dengan lirik sederhana namun memiliki arti dan musik yang menghentak juga menjadi bagian dari wota (sebutan untuk fans JKT48).

Judul yang dipaparkan dalam artikel ini telah bisa mewakili sebuah artikel. Dengan 11 kata, judul ini cukup bisa dipahami bahwa kontennya akan membicarakan tentang fans JKT48. Selain itu, penggunaan bold sudah sesuai dengan kaidah penulisan online.


Terdapat beberapa foto yang mewakili konten artikel ini. Ada foto JKT48 pada awal ketika meng-klik artikel ini dalam vice.com. Kemudian ada beberapa foto JKT48, foto narasumber yang merupakan seorang vokalis sebuah band pop-funk bernama Falling Forward yang juga menjadi Wota.


Artikel dalam Vice ini juga menerapkan beberapa kaidah penulisan menurut Roy Peter Clark. seorang senior scholar dari Poynter Institute mengeluarkan sebuah catatan tentang bagaimana menulis yang baik dalam 50 Writing Tools.


Dalam artikel ini terdapat:


Writing tool #4: Period as A Stop Sign.

Artikel yang diunggal Vice ini menggunakan tanda baca yang jelas. Titik digunakan untuk menandakan bahwa satu kalimat sudah selesai. Selain itu ada koma untuk memberikan jeda pada pembaca dan tanda kutip sebagai penanda awal untuk sebuah kalimat langsung yang biasanya adalah hasil wawancara.


Writing Tool #7: Dig for the Concrete and Specific


Tulisan ini menampilkan identitas narasumbernya. Ada nama Muhammad Omar Aziz yang merupakan bagian dari fans garis keras JK48. Dari kalimat "fans garis keras JKT48" terdapat spesifikasi yang menjelaskan bahwa Aziz tidak hanya seorang fans biasa, namun yang fanatik.


Selain itu juga digali informasi bahwa ia bukanlah orang yang aktif sebagai anak punk dan merupakan vokalis dari Falling Forward.

Ada juga nama Try Budi yang juga salah seorang alumni fans dari JKT48. Dituliskan bahwa sekarang ia sudah menyingkirkan segala hal yang berbau J-Pop karena merasa kecewa dengan mantan girl band idolanya itu karena mereka tidak punya single orisinal.


Writing Tool #8: Seek Original Images


Terdapat beberapa perumpamaan untuk menggambarkan apa yang sedang dibahas. Dalam artikel yang membahas soal fandom JKT48 ini, terdapat "Anggota JKT48 jelaslah seorang bintang, namun mereka bintang dengan huruf "b" kecil" yang artinya adalah anggota JKT48 merupakan kumpulan pesohor yang tentu saja belum terlalu besar seperti musisi lainnya yang sudah lebih dulu mengenyam banyak pengalaman di dunia hiburan.


Writing Tool #10: Recognize the Roots of Stories


Terdapat penjelasan tentang J-Pop yang merupakan sebuah industri baru di Jepang sebagai negara besar untuk mengeruk banyak profit lewat industri ini. Banyak cara telah digunakan seperti penjualan album, pembelian lisensi TV, hingga dengan hanya sekedar meet and greet.


Ada penjelasan juga soal akar dari terbentuknya girl band di beberapa negara seperti Taiwan dan Indonesia yang berakar dari AKB48 sebagai pelopornya.


Writing Tool #14: Interesting  Names


Dalam kalimat "Angota JKT48 Vienny Fitrilya, alias Vinny, harus minta maaf kepada fansnya setelah ada yang menuduhnya memiliki pacar" adalah salah satu contoh bahwa artikel ini mengungkap juga salah satu persoalan yang pernah terjadi dengan menyebutkan salah satu nama anggota JKT48 yaitu Vienny Fitrilya.


Writing Tool #21: Quotes and Dialogue

Terdapat beberapa part hasil wawancara dengan narasumber. Contohnya pada saat Vice mewawancarai Aziz dengan memasukkan kalimat "Karena fans ini sudah mendukung banget, mereka jadi merasa berhak ngatur-ngatur si idol". Hal ini mengartikan Vice memasukkan quotation wawancara dengan  Aziz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun