Generasi pertama media-media online ini sistemnya adalah memindahkan apa yang ada di media cetaknya dalam bentuk online, kecuali Tempo karena versi cetaknya sempat dibredel. Perkembangan internet sepanjang 1990-1997 belum terlalu booming seperti sekarang dan roda perputaran informasi belum dibawa ke ranah untuk dibisniskan.
Pada tanggal 9 Juli 1998 Detik.com dirilis pertama kali oleh Budi Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi. Detik muncul sebagai media yang murni online karena tidak ada versi cetaknya.
Tahun 2000-2003, gelombang online mulai melingkupi media-media di Indonesia, terbukti dari banyaknya media lokal yang juga mulai merambah dunia onlinenya, seperti astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, berpolitik.com. namun begitu, media-media konvensional masih berjalan dan tetap 'hidup'. Tetapi mereka lama-kelamaan memuncukan versi onlinenya karena dirasa harus mengikuti perkembangan jaman.
Tahun 2003 munculah KapanLagi.com yang merupakan sebuah media online yang fokusnya adalah ke hiburan yang didirikan oleh Steve Christian dan rekannya yang baru saja menyelesaikan studinya di Australia di tahun itu. Pemilik PT. Media Nusantra Citra (MNC) yang sebelumnya sudah memiliki tiga stasiun penyiaran yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesa (RCTI), Global  Tv, dan TPI yang kemudian berubah nama menjadi MNC tertarik juga untuk menelurkan media dalam bentuk online yang kemudian lahirlah okezone.com yang rilis pada tahun 2007.
Tahun 2008 grup Bakrie tertarik untuk mencoba dunia online untuk medianya melihat persaingan yang semakin kencang di dunia media. Grup Bakrie saat itu sedang akan  mengonsolidasikan dua stasiun televisinya dalam anak grup Visi Media Asia (VIVA). Tahun  2008, Grup Bakrie meluncurkan Viva News (www.vivanews.com). Di tahun ini juga Kompas Group menggelontorkan dana sebesar 11 M untuk pembenahan besar-besaran Kompas Online (www.kompas.com). Hal ini dilakukan agar bisa melakukan reborn pada situsnya. Selain itu juga sebagai suatu bentuk mengonvergensikan media yang ada di bawah grup Kompas Gramedia ke Kompas Online.
Tempo juga kemudian melakukan perubahan nama dari www.tempointeraktif.com menjadi www.tempo.com. Setelah tahun 2003 situs-situs berita menjadi media yang lebih interaktif. Situs-situs itu juga menjadi ruang baru bagi pembaca untuk bisa berinteraksi dengan sesama pembaca. Banyak media yang menyediakan banyak layanan untuk pembacanya seperti forum, ruang diskusi, maupun hanya dengan kolom komentar. Lewat layanan itu pembaca bisa berinteraksi dengan sesama pembacanya. Selain itu, media-media tersebut menyediakan layanan blog bagi pembacanya untuk bisa menyalurkan ide dan gagasannya lewat blog. Contohnya, Kompas menyediakan Kompasiana dan Detik dengan Detik Blognya.
Sumber:Â
https://www.kbbi.web.id/jurnalisme
Margianto dan Saefullah. (nd). Media online: Pembaca, laba dan etika. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Widodo, Yohanes. 2011. Modul Mata Kuliah Jurnalisme Online. Diakses 20 September 2017. Tersedia di: www.ayomenulisfisip.wordpress.com /juron
Aryani, Rahmadita. 2011. Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www. Antaranews.com. Skripsi. Fakultas  Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam  Negeri syarif Hidayatullah. Diakses pada: 20 September 2017. Tersedia di: repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4706/1/RAHMADITA%20ARYANI-FDK.pdf