Mohon tunggu...
Sukiman kastowo
Sukiman kastowo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revolusi Mental Bubar Guru di Indonesia

25 November 2016   16:43 Diperbarui: 25 November 2016   17:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena konsep sebagai guru dianggap sebagai pekerjaan , sama saja dengan bekerja di pabrik maka seringkali  keadaan guru menjadi dilema ,  menjadi guru bukan menjadi tujuan mulia tetapi punya tujuan lain yaitu sekedar bekerja dan iseng , daripada tidak bekerja , sehingga ada  guru guru yang diangkat dalam honorer I dan dua hanya karena pertimbangan kasihan , kolusi , nepotisme dan beberapa guru bahkan tidak pantas diangkat sebagai guru dengan pertimbangan sama sekali tidak profesianol , nanrkis dan arogan , bak masih jaman penjajahan belanda saja. kasu SK guru menjadi gunung es sehingga  pekerjaan keguruan menjadi amburadul  dikemas seakan akan rapi , tetapi keadaan guru SD dan SMP kenyataannya memprihatinkan secara , moral , spiritual dan dipertanyakan integritasnya , bukan menggenarelisir sebab kenyataannya yang paling banyak melanggar norma susila maupun sosial kemasyarakat di daerah saya paling banyak adalah guru , mulai dari KDRT , kekerasan kepada Murid , dan perceraian di sekitar tahun 2010 s/d 2016 . 

Kasus nyata  seperti dialami oleh oknum guru SD 3 Tambakromo yang jadi sorotan media , yaitu guru mesum dengan atasannya , berganti ganti pasangan , melakukan perselingkuhan massif yang dilaporkan kepada atasannya tetapi karena ada modus tertentu dan  intern lembaga hal itu ditutup tutupi secara massif , hal ini terjadi di disdik tambakromo pati semenjak tahun 2010 sampai berita ini ditulis . muatan  politis dan hukum administrasi menjadi pertimbangan kepala dinas tambakromo dan Bupati Pati petahana Haryanto waktu itu yang tidak mengatasi gelombang pengaduan perceraian PNS wanita yang menggugatkan cerai suaminya secara beramai ramai , harusnya bupati pati melakukan langkah langkah strategis dengan peningkatan kesejagteraan guru melalui BKD , bukan asal menerima laporan lalu  gugat cerai tu di ACC , kasus nyata dialami oleh suami terduga WW, DD. yaitu kecerobohan bupati pati dan ASKPD dinas yang terkesan memaksakan gugat cerai itu terjadi,tanpa persetujuan suaminya dan pertimbangan kemanusiaan dan hukum , kasus guru SD bermasalah ini merebak di kabupaten pati sehingga banyak korbannya yaitu rumah tangga dan keluaraga , semua itu ada kaitannya dengan mafia dan kasus suap, maka sebaiknya semua fihak melihat dan mendengar terutama pemangku kebijakan di suku dinas pemda . terkait banyaknya pelanggaran administrasi dan pelanggaran hukum oleh para guru guru tersebut. 

Segala persoalan harus dikaji dan dipelajari dulu , tidak asal embat sikat , asal sudah tidak suka lalu seta merta disetujui atasannya apalagi kalau anakbuahnya itu cantik. segala persoalan harus di pertimbangkan porsi penyelesaiannya sebab  rumah trangga ada Aturannya dan pemerintahan ada birokrasinya yang harus ditaati. bukan asal-asalan enak aja  melanggar Hukum  lalu lari ke ketek atasannya , jika persoalan guru guru SD  bermasallah ini dilarikan begitu saja maka dikira  problem akan makin meluas dan ngombro ombro bahkan tidak  disayangkan lagi bisa menjadi SARA. 

Terkait adanya tekanan massif dinas pendidikan tambakromo yang memba-ckup gugat  cerai anak buahnya oknum guru SD tambakromo 3 ini.  korban telah melaporkan kepada presiden , SBY,  joko widodo, serta melaporkan kepada menteri pendidikan waktu itu  anis baswedan , namun lagi lagi manajeman  admisnistrasi pendidikan di kabupaten pati masih semrawut , tumpangtindih , saling melempar tanggung jawab dan wewenang seakan tak ada yang mau  menanggapi  perkara perselingkuhan massif yang dilakukan para guru dan atasannya  dan atau rekan sekerja , slening slening di masyarakat hanya bisa membicarakannya saja tanpa bisa bertindak apa apa. permasalahannya adalah pihak dinas  mestinya menjadi kaca dan contoh yang baik  bagi anak buahnya , bukan  malah menggunakan kesempatan dalam kesempitan malah ikut ikutan menyelingkuhi PNS bawahannya yang mengadu kepadanya , kasus nyata adalah di dinas pendidikan Tambakriomo pati harus diselesaiakan pemerintah , kepal kepala sekolah  di SD tersebut trerkesan acuh tak acuh kepada masalah , padahal di dalamnya ada perampokan , perampasan hak , perseklingkuhan , penyelewengan wewenang massif dan tidak pada tempatnya . di ahri guru ini penulis berharap negara tanggap untuk menguji materi mentalitas dan budi pelkerti guru , kalau yang tidak pantas ya dipecat saja  sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. 

Adanya hari guru harusnya menjadi sorortan  tiap guru bermasalah  mestinya dibantu meringankan  maupun yang memberatkan perseoalan permasalahannya , bukan duit melulu yang ditanyakan , tetapi tanggung jawabnya tidak ada , banyaknya guru  mbolos ,diluar   berbelanja pada jam jam kerja , anak didik di biarkan  keliaran seperti ayam saja .tata kinerja dinas dinas harus di revisi dan disupervisi agar bekerja sesuai fungsinya , dan kinerja guru di kantor untuk tidak membawa bawa masalah keluarga di sekolah, yang dipersoalakan lagi dalam kasus guru berselingkuh dan melakukan perzinaahan denga  rekan sekerja ataupun atasannya  jangan ditanggapi dengan sebelah mata lalu menyalahkan keluarga  dan mengacc gugatan cerai , kasu SD tambakromo menjadi pelajaran bersama agar tidak ditiru guru guru mendatang. juga menghimbau kepada kepolisian maupun satpol PP untuk menertipkan kelakuan bejat gruru-guru bukan merazia muridnya saja - kepolisian polres pati juga dihimbau untuk menyelidiki dan menyidik serangkain kejadian pidana yang dilakukan oknum guru guru yangf terlibat perselingkuhan massif dengan IWW seta mrekayasa melakukan penguasaan atas anak dan Istri orang lain tersebut dengan meneliti siapapun yang terlibat perkara harus mempertanggungjawabkan dimuka hukum- penculikan itu sudah benar benar terjadi dan ada kterlibatan oknum polisi polres pati yang melakukan eksekusi penempatan oknum guru bermasalah ini. 

Kepolisian harus tegas  walaupun kepada pejabat sekalipun dan mohon penyidikan perkara ini untuk dilanjutkan -dan polisi ghendaknya segera menetapkan IWW dan BBPM sebagai tersangfka utama dalam serangkaian kejadian anarkhis massif , kasi koboy penculikan yang dilakukan  lima tahun yang lalu tepatnya terjadi tanggal 11-11-2011  di depan masjid mojolawaran gabus Pati , dimana istri dan anak pengadu dibawa kabur dikuasai dan di sembunyikan dan samapi saat ini tidak bisa dihubungi- korban mohon kepada yang berwenang untuk tak perlu lagi melakukan mediasi dan pendekatan kekeluargaan sebagaimana yang di instruksikan bupati pati, sebab berkas laporan sudah lengkap di kepolisian polres  , ohon untuk sekali lagi du usut siapa aktornya , siapa dalangnya , siapa penculiknya dan siapa pendananya , diambil semua ., serta memecat oknum polisi yang terlibat dalam merancang perkara massif ini - kejadian ini  jelas jelas perkara mafia pendidikan , diamana  pendidikan telah di salah gunakan oleh pejabatnya/ sondongmajeruk.blogspot

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun