Mohon tunggu...
Sukiman kastowo
Sukiman kastowo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modus II (Kumpulan Surat Rahasia Menantu kepada Mertua)

13 Desember 2016   19:38 Diperbarui: 13 Desember 2016   19:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

========== segala persoalan tidak berdiri sendiri , semua legalstanding dan outstanding, ada sebab pasti ada akibat, ada asap ada api ============

UNTUK Morotuo..( SURAT SURAT MENANTU KEPADA MERTUA ) BALADA ORANG-ORANG TERCINTA  JILID I ( YANG TERHEMPAS DAN YANG KANDAS), PERGOLAKAN RISALAH BADAI

Untuk menunggu  kesadaran penjenengan , utawi menawi ancasan meniko kaanggep terobosan ingkang sahe  kagem dik indah lan kulo, Perceraian di anggap jalan keluar penyelesaian terbaik dan halal, karena  indah merasa sudah nggak nyaman dengan keputusan  demikian , lantas saya mau nggugat gimana wong yang njalani hidup hak dia , tetapi serta merta bukan niat saya ngrekasakke dik Indah, sebab  selain genius dia juga cerdas dalam menyelesaikan masalah aku selama ini dan saya beri kepercayaan penuh.

Saya tahu ini tak adil , ini sudah terjadi , mau di bilang apapun aku tak sanggup, air mataku tak sanggup lagi  me . alasannya sering di ucap, dia dan selingkuh , sandiwara di belakang aku sudah terlalu parah.. mending jujur aku tak mengapa , biar semua jelas  .. jika memang aku yang  harus pergi aku terima walau sakit hati .. mungkin ini jalan yang ia mau dan yang di inginkan ... ia dan ia sandiwara apa, ceritanya apa memang  aku pura pura tak tahu..

Orang itu kalau menilai orang lain , yah bisanya dari luar saja, nggak pernah mau  memahami dengan hati dan perasaan terdalam. Yang netral sajalah buuk , ampun membabi buta, saya ini juga punya perasaan kok buuk. Saya ingin penjelasan yang singkat dan sederhana, tidak di jungkir balikkan sama indah. Saya memang sudah  jelek , sudah gila ,sudah terkadung setress, tak ada yang mau..jangan yang sudah buruk mesti di hujat hujat terus sedang yang naik daun di sanjung sanjung setinggi langit, kayak kita tidaak pernah sekeluarga saja .kita kadang tak tahu sebenarnya kejelekan orang lain iti di mana.gak usah terlalu mikirin orang lain , urusan kita sendiri banyak, nggak usah mikir terlalu banter dan muteg. Muter-muter , untir untiran Cuma marahi muumet.lalu kebentur batu. Batu saja yang diam dapat memendam  masalahnya. Sebab penilaian apapun baik dan buruk pasti ada dampaknya.

Hendaknya kita sama –sam memaklumi lah kayak apa kehidupan kita selama ini, maka hendaklah jangan membuat orang frustrasi dan putus asa. Ada apa antara saya dan indah , kalau saya diam dan indah juga nggak pernah buka kartu truf secara terbuka kepada saya , sedang saya juga nggak terlalu percaya kepada siapapun sebelum di indah sendiri yang menyatakan kalau dia yang mengajukan talak cerai, sebab sekarang yang sedang menang dan di atas angin baru DIA, mestinya dalam masalah ini bapak dan ibuk tidak memihak , sebab bagaimanapun bapak dan ibu masih sah sebagai bapak saya kebawa Indah.

HNY saja Indah bari Indhe Hoi dalam petualangannya dan dia belum kebentur batunya kalau ketemu batu baja berat dan ngglundhung di kepalanya , mendapat masalah berat yang dia sendiri tak bias mengatasinya, saya pastikan dia pake nama saya pakai memo saya lagi.  Bapak dan ibu  lihat , mana ada keluarga harmonis bener- bener, dan tak pernah bergelut dengan hutang , bergelut dengan masalah. Sebab memang keluarga  adalah muara akhir , terminal SEGALA masalah, jadi jangan serta merta asal mertua nyalahkan saya sebagai objek masalah.

kalau dalam keluarga mertua sendiri memang ada masalah rumit dan memang  selalu ada masalah d mertua an selalu bikin masalah kepada saya ; misal : soal pot bunga ngguling keunduran motor saja  ngamuknya  dua tahun nggak reda dan selalu mertua  mengundat undhat mantu  , emangnya  yang bener anaknya terus dan menantu nggak  pernah bener ? ya begutuu kenyataan yangh dioakai dalih mertua .  Kok tentrem tentrem saja ya , tinggal glandang colong playu setelah kerundungan hutang , malah anak perempuannya sendiri dipakai boregh ? sekali dapet masalah malah  kocar kacir terbirit birit  mertua  ambil langkah Modar kendhat.

Apakah ini  adalah baru langkah awal untuk dirinya sendiri , belum nanti seandainya berhadapan dengan anak Kuliah, satu di  Kedokteran , Satunya di Teknik , misale  tiap tahune butuh uang seratus juta ?Lha itu yang seharusnya   dipikirkan , nggak mengurusi masalah cemen sepele-sepele begituan ? dalam menghadapi masalah Ya tinggal leh ngelola bagaimana ? mau di arahkan ke solusi , apa mau di sunduki buntu kayak orang masuk runduk yuyu ?  semua tergantung kita sebagai keluarga , mau cokot-cokotan buntut seperti tikus juga nggak apa-apa ?

siapa yang Repot , daripada nggak ada pegangan , rotan , akar pun jadilah . maka monggo lah sadar jangan terlalu di rekayasa , divbuat=-buat buu, Ya saya memang salah , tapi  kalau tidak dengan klash eksyen seperti itu  lantas orang mau dapet  ratusan juta dari mana.Lah  kalu dengan demenan dengan bambang lantas  jenengane keluargane sritomo kenok di jupukke utang sakmilyar dak elah sumonggo , persiapan leh Ngrampok, nek entuk duwit mlayu meneh ? mpun appal kulo kok kelakuane kabeh wong. Nek keadaan sehat nduwe duwet wae lali wong , mengke lek kebentur  nyahir , nangis nangis, butuh KTP , yanda tangan , sertifikat , lek lagi butoh wae gelem apik , tanggung jawabe rak ono babar pisan ? rangkaian kata-kata minir di buat , lalu lari dari masalah dan aku di kejar kejar lising , mindring dan arisan.opa ya koyo ngeten  abote dadi bemper?

Maka itu monggo lah kata kata saya yang terakhir ini sudahlah djakok dijadikan pegangan, dijadikan sebagai  acuan  evaluasi , penilaian , jika suati hal yang diperbuat itu efek jangka panjang nya baik ya baik , kalau efeke kacau begini ya berarti nggak bener. Sejak awal kan saya sudah bilang , kalau nggak mampu tak kon meneng , tak penging mikir, ape tak piker dan saya selesaikan dengan langkah saya,coba uang itu nggak usah di kasihkan Mas ud  sudah selesai masalah, cumak dapat musuh satu  Mas ud saja, lha indah tergesa gesa , kok .  sudah di ingatkan dia  akan kapusan 110 juta sama mas min , duwite  kon nukokke sawit neng njambi utowo, di tukokke Panter entuk ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun