Mohon tunggu...
Sukiman kastowo
Sukiman kastowo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Modus

10 Desember 2016   09:03 Diperbarui: 10 Desember 2016   09:22 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

KOMPAIANA-lagi lagi kalau kita berngakat dan bicara  soal modus tentu kita akan bertnya tanya artikel kita mau ditulis darimana, kemana , bagaimana ,penulis juga mulai mengeluarkadn  segala jurus kata kata  seperti yang di torehkan KR bertens , HM rosyidi, dan luois kattsoff yang bhukunya sekarang berceceran entah kemana , ada yang dibawa , dipinjam lalu dimiliki seseorang yang sekarang menjadi tim sukses  seoarang calon bupati yang tiada banding , tiada lawan , dan tiada taranya menguasai realitas tunggal , hampir seperti era suharto saja , baru membawa buku saya filsafat saya 2 butir saja dia sudah menjadi punggawa bupati m , penasehat bupati , bahkan sempat menjdi KPU  dan menguasai jagad politik domisti di suatu daerah ; walaupun disisi lain saya menderita  ketakutan yang amat sangat bila diubgkap kesalahan saya menulis , sebab selam ini saya mengakui semua tulisan saya nggak ada yang bener  baik dri grammer sapai muatannya tidak bermutu semua tapi saya memaksakan diri untuk menulisnya  barangkali bisa dijadikan bahyan guyonan bagi mereka yang  liat dan lihai menulis. 

Maaf bapak bapak guruku  bapak sabar narimo yang mengajar bahas indonesia di  sebuah srama besar di solo duluy , pernah memngapreasiasi khayalan berat sya sampai saya dinobatkan penghayal berat tahun 1985 , juga juara baca puisi di tingkat surakarta , tapi itu hanya cerita , setelah saya memasuki negara entah berabntah , semui segala pemikiran buyar  semua di terpa taupan badai dan kehidupan menyayat meprihatinkan dan kejam  dan aku terdampar jauh dari alat alat keteraturan itu sendiri  dan ketakutan dengan kekuatan presseure kekuasaan yang mnekan dan memksa yasa diam dan tak boleh menulis , dihawatirkan akan sara dan menyinggung banayak orang lantas kena UU IT seperti Ahmad Dani , buni yani , dan bambang pamungkas  eh bintah pamungkas maaf ini hnanya tulisan . 

Strandardisasi sebagai   alat mengukur keteraturan tulisannya bila bila nantinya malah akan mengobrak abrik kata- kata ta kalimat dalam kata sdan karena ada karta kata dlam kalimat sukiman yang baru yang akan terbit di sebuah halaman harian yang tenar di seluruh Indonesi yaitu kompasiana  maka dengan penuh hati hati , serta perasaan kuatir maaf kepaa papah pepih  nugraha dan  om cipta dinata effendi atau entah siapa yang saya ingat sebagai redaktur kompasiana = ha mbok ya kalau nggak setuju dengan tulisan saya jangan serta merta dihapusi begitu saja = walaupun disisi lain dihapus juga adalah suatu konsekwensi daripada kesalahan menulis = saya mohon dengan segenap kesadaran  dab bahwa dengan berdebar debar hati penuh kesadaran penulis. 

Aku sudah sangat sangat berhti hati dan menyadari segala kesalahannya baik sebelum  menulis , selama menulis ( kesalahan ketik), proses  menulis sampai dengan akhir prosesnya lheh ketir ketir kalau  menerbitkan = gek gek keno undang undang ITE meneh koyo prita laura wah berabe repot ; lalu tradisi menulis di bangsa ini di bredel lagi dan yang belajar menulis pada kabur ketakutan  nggak berani menulis lagi gara gara banyaknya aturan menulis sehingga  essensi tulisan juga kabur karena  aturan keteraturan itu = sudah digagas sejak bayi  semuao orang  pengin berubah dan berkata kata secara  sopan , santun , adil , fair dan beradab , tapi semua itu kan kembali ke sononya dan sumber dayanya = kalau sumber dayanya jongkok lalau darimana apat bahan tulisan. 

Saya ingat dosen saya etika bapak Kharis Zubair yang mengajarkan saya filsafat etika , juga abdul basir soulissa  , bapak abdussalim sitompul , bapak burhanuddin daya , mbah doktor Simuh yang saya ajeni , semua mendidik  saya untuk beradab dalam keadaban n anti jangan sampai dengan tulisan yang menyanjung guru guru saya  1991-1996 itu dikategorikan makar oleh pejabat pejabat yang tidak senang denga saya atau guru guru saya . lantas apakah pasal bertingkat , berlapis , multitafsir  tingkatan makar seperti  sebagaimana yang dilakukan eyang pramudya ananta tour dalam buku bukunya yang dilarang dibaca oleh pemerintah orde baru dulu  di berlkukan oleh orde rezim yang super baru seperti ini  , Budiman sujatmiko  dulunya sejak di PRD maupun gerakan gerakan prodem lainnnya  yang tumbuh menjamur dikalangan mahasiswa pelajr  di Yogyakarta di awal ,90-an, ketika saya masih belajar berorasi dan dipikuli ramai ramai oleh polis dan di gebug oelh dwi fungsi ABRI.  

Apakah hal ini unju7k kekuasaan arogan anarkhis , fasis , mau di ulangi lagi ? saya bertanya kepada siapa dan mempertanyakan lagi kepada  apa? kemana , diaman oh oh  god bless.. he pass away on the fist sping day  and I believe a'll never find another .....oh she was..  mengingat , mencercai , menyesali , menggerutui tanpa menimbang lagi kata kata lain yang terlahir terpaksa lahir...  ketika kala itu  si penulis masih belajar berkata - kata disebuah kolekte  seminarium  yang beba akademis kritik mengkritik , hujat menghujat karena  dalam forum akademik dengan  kebebasan  mimbar dan kebebasan pikiran bebas   gedung uditorium besar  filsafat  quarrum setiap pagi  dengan  akedemikus  akademikus kawakan yang handal , yang melibatkan akademisi  akademisi bebas dari fakultas Filsafat UGM , Atma jaya , Kanisius , satya wacana , Undip, Unsoed, UI , Driyarkara, Sanata Darma , dan UIN sunan kalijaga dan dari universitas universitas lainnya  ,yang waktu itu saya ambilo jurusan tersesat kata banyak orang  yai; jurusan Filsafat  fakultas Ushuliddin IAIN sunan kalijaga yang pengajar pengajarnya banyak di kirim ke eropa maupun amerika  tk terkecuali di timur tengah == sebagai akademisi yng maf maaf saat itu ya tidak jonbgkok jongkok amat dalam mengemukakn pemikiran , penulis pernah banyak membaca wacana kefilsafatan yang dul;inya digagas para teolog , teosof , philosof , dalam jaman jaman kelam imana internet belum sya kenal sma sekali. 

Saya ,menghbiskan pulpen dan buku buku yang pada akhirtnya dibakar sejarah karena kebutuhan makan yang tersiasa hanyalah ingatan ingatan yang juga dianggap sampah sejarah , saya hanya  bisa mengingat teman teman say si  sarwoko , si imron , si untoro , si masturi , si musa, si Rusdi , si kamal , si saifuddin ,m, si didin , si emiliyah , si fatma , si listya yang anaknya pengarang kesohor yang dulu mengatakan saya si repot ; ternyata samapai sekrang memegang idealisme memang berat dan repot , si mahasiswa yang memegng pure reasonnya amin  abdullah  doktor dari ngkar  turki serta  si mahasin  dengan hayyu ibdu yaqzan dan  si alim nuswantoro dulu teman diskussi 1993 di KPFI yang didirikan atas rujukan  DR musa asy'ari ,  sekarang adalah rktor IAIN suka yogyakarta yang menjadi UIN sekrang , samapi sampai saky kehabisan akal ternyata hidup berfilsafat dimasyarakat  sangatlah sulit., selalu dianggap orang gila dan akhirnya mmng jadi gila btulan sampai smapi istri dan anak saya dibawa kabur orng karena saking sibiknya aku berfilsafat kogito ergo sum istri saya nggak kuat disuguhi  hipotesa hipotesa , aksioma ,teori kefilsafatan yang saya dapat dari bangku kuliah . sya mengantarkan mahasiswa saya untuk mengenali saya dari tulisan bebas saya ini sebagai mata kuliahy umum pertama saya bahwa saya tak pernah bisa berkata kta seperti intanpa kesempatan yang diberikan seliuas luasnya oleh pers dalam hal ini kompasiana. 

Saya meliahat knyataan tunggal dan termasuk didalamnya ada realitas jamak , ada logika tradisional , logika formal dan logika mistik yang saya mau mencoba ambil jurusan kutub atturaas wal kutuub attahqiiq yang belum pernah saya dapatkan dulu dari vbangku sekolah maupun po0ndok pesantren walupun saya sudah belajar di pp asssalaam  4 tahun dan PP wahid hasyim yogyakarta 8 tahun srta secra forml di IAIN sunankalijaga  tau juga disebut sukijo , sukiman , sunan kalijodho , gajah wong , jalan adisucipti , ke jalan gembiroloko  taman  kbun  binatang , dimana mbah damarjati supajar juga telah menganyatkan  saya pada filsafat jawanya tentang perempuk-an , dimana fakultas nya jalan lurus universitas alam semesta . tulisan yang  saya beri judul modus ini bukan lah suatu modus tertentu , tettai aku kembali kepada pelajaran filsafat badai , dan prahara peradaban , dan kehilangan jati diri yang aku alami , sehingga maaf red,. secara sermpangan terpaksa saya menelorkn pemikiran sebagaimana saya mendapatkan kulian sastra inggris saat saya  mengambil S 2  maaf s1 yagg ke dua di UNNES pada tahun  2000-2003  mndapat beasisw dari sean developmen Bank di era  ibu megawati , saya menghaturkan terimakasih pada bu  mega dari ibu  saya dapat bea siswa  ADP  yang diprakarsai Philipina. 

Ini saja  sudah menambah kesadaran saya untuk  tetap meningkatkan pengajaran saya pada diri ku sendiri- dengan  andhap ashor sopan santun , saya mengucapkan terimaksih semua kepada semua yang telah bisa menjadikan saya sehebat ini dan kabus  sekabur kaburnya  agfnostok sepeiti ini, seperti kaburnya  keberadaan tentara asing ( typee) di indonesia yang menyelundup begitu bayaknya  dan dengan  segala taktik akan memberngus Bangsa ini biar kere danterjajah lagi seperti zman jepang lama. maaf bukan jepang. 

Sekarang sudah jelas  tulisan saya tanpa modus apa apa dan tanpa kerangka apa apa- tanpa maksud apa -apa  hanya mngikuti laur cerintanya  cerita ari sumber sumber cerita di kompasiana linnya == jangan di kenakan UU IT yah  negara melindungi tumpah darah indonesia ; bukan menumpahkan darah  bangsanya sendiri   lihat preambule UUD 45,betapa naasnya//sondongmj.2016 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun