Mohon tunggu...
iswahyudi sondi
iswahyudi sondi Mohon Tunggu... lainnya -

Never give up for the best sake of my country

Selanjutnya

Tutup

Money

Data dan Fakta - Kontrak Freeport

4 November 2010   03:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 9528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontrak Karya yang melibatkan pemerintah Indonesia dan Freeport McMoRan ditenggarai sangat merugikan kepentingan negara. Potensi kerugian disebabkan oleh rendahnya royalti yang hanya 1% - 3,5% serta berbagai pelanggaran hak adat masyarakat sekitar maupun pencemaran lingkungan. Sejak beroperasi di tahun 1967, Freeport McMoRan berhasil menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dengan mengandalkan hasil produksi dari wilayah Indonesia.

 

Data dibawah ini mencoba merangkum beberapa data dan angka sehubungan dengan pelaksanaan kontrak karya tersebut. Mayoritas data bersumber dari Laporan Keuangan Freeport McMoRan di USA serta Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (2009). Jika ada kekeliruan data, agar disampaikan sehingga tulisan ini benar-benar menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Harapan kelak tidak ada lagi Kontrak Karya yang hanya memberikan royalti sebesar 1% - 3,5% bagi Indonesia selaku pemilik bahan tambang.

KONTRAK KARYA

 

Apa landasan Freeport beroperasi di Indonesia?

Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan Kontrak Karya yang ditandatangani pada tahun 1967 berdasarkan UU 11/1967 mengenai PMA. Berdasarkan KK ini, Freeport memperoleh konsesi penambangan di wilayah seluas 24,700 acres (atau seluas +/- 1,000 hektar. 1 Acres = 0.4047 Ha). Masa berlaku KK pertama ini adalah 30 tahun.  Kemudian pada tahun 1991, KK Freeport di perpanjang menjadi 30 tahun dengan opsi perpanjangan 2 kali @ 10 tahun. Jadi KK Freeport akan berakhir di tahun 2021 jika pemerintah tidak menyetujui usulan perpanjangan tersebut

 

Berdasarkan kontrak karya ini, luas penambangan Freeport bertambah (disebut Blok B) seluas 6,5 juta acres (atau seluas 2,6 juta ha). Dari Blok B ini yang sudah di lakukan kegiatan eksplorasi seluas 500 ribu acres (atau sekitar 203 ribu ha)

 

Apa karakteristik dari Kontrak Karya?

Dalam KK, seluruh urusan manajemen dan operasional diserahkan kepada penambang. Negara tidak memiliki control sama sekali atas kegiatan operasional perusahaan. Negara hanya memperoleh royalty yang besarnya ditentukan dalam KK tersebut.

 

Apa beda antara Kontrak Karya dan Kontrak Kerja Sama (Production Sharing Contract) yang berlaku di industry minyak dan gas bumi?

Perbedaan utama ada dalam control manajemen. Dalam kontrak karya, pemerintah tidak mempunyai control sama sekali dalam aspek manajemen dan operasional.  Walaupun pemerintah memiliki saham, namun aspek manajemen dan operasional tidak berada dalam wewenangnya. Berbeda dengan PSC. Dalam kontrak jenis ini, control manajemen dan operasional tetap ada di pemerintah. Sehingga, apapun yang dilakukan oleh kontraktor harus mendapatkan persetujuan pemerintah terlebih dahulu

 

Perbedaan lain adalah karakteristik pengembalian ke Negara. Dalam Kontrak karya, Negara memperoleh royalty yang besarnya sekian persen dari hasil produksi.Seluruh biaya menjadi tanggungan kontraktor. Sedangkan dalam PSC, seluruhnya adalah milik Negara dan akan dibagi antara milik Negara dan milik kontraktor setelah dikurangi biaya produksi

 

 

Apa kritik dari Kontrak Karya Freeport?

Kritik utama atas KK Freeport adalah kecilnya royalty yang diterima oleh Indonesia. Untuk tembaga, royalty sebesar 1,5% dari harga jual (jika harga tembaga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% dari harga jual (jika harga US$ 1.1/pound). Sedangkan untuk emas dan perak ditetapkan sebesar 1% dari harga jual.

 

Selain itu, KK pertama Freeport mendapatkan kritik karena bertentangan dengan UU No 5/1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria. Dalam UU tersebut, Negara mengakui hak adat sedangkan KK I Freeport, memberikan konsesi yang terletak di atas tanah adat. Bahkan dalam satu klausul KK nya, Freeport diperkenankan untuk memindahkan penduduk yang berada dalam area KK nya.

 

Masalah lingkungan adalah masalah yang paling sering disorot. Dikutip dari situs www.jatam.org, “tanah adat 7 suku, diantaranya amungme, diambil dan dihancurkan pada saat awal beroperasi PTFI. Limbah tailing PT FI telah meniumbun sekitar 110 km2 wilayah estuari tercemar, sedangkan 20 – 40 km bentang sungai Ajkwa beracun dan 133 km2 lahan subur terkubur. Saat periode banjir datang, kawasan-kawasan suburpun tercemar Perubahan arah sungai Ajkwa menyebabkan banjir, kehancuran hutan hujan tropis (21 km2), dan menyebabkan daerah yang semula kering menjadi rawa. Para ibu tak lagi bisa mencari siput di sekitar sungai yang merupakan sumber protein bagi keluarga. Gangguan kesehatan juga terjadi akibat masuknya orang luar ke Papua. Timika, kota tambang PT FI , adalah kota dengan penderita HIV AIDS tertinggi di Indonesia”

 

Masalah lain adalah masalah HAM. Banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah kerja Freeport yang ditengarai dilakukan untuk menjamin keberlangsungan operasional perusahaan

 

Selain royalty yang besarnya kurang dari zakat2,5% tersebut, apa ada royalty lain yang diberikan ke pemerintah ?

Selain royalty yang besarnya sudah diatur dalam KK, Freeport memberikan royalty tambahan (mulai 1998) yang besarnya sama dengan royalty yang diatur dalam KK (untuk tembaga)dan dua kali untuk emas dan perak. Royalti tersebut diberikan untuk sebagai upaya dukungan bagi pemerintah dan masyarakat local. Royalti tambahan ini diberikan apabila kapasitas milling beroperasi diatas 200.000 metric ton/hari. Pada tahun 2009, kapasitas mill mencapai 235 ribu metric ton/hari

  

Berapa total royalty yang sudah dibayarkan oleh Freeport?

Berdasarkan laporan keuangan Freport McMoran 2009, total royalty (royalty KK dan  additional royalty) sebesar US$ 147 juta (2009), US$ 113 juta (2008) dan US$ 133 juta (2007)

 

 

SEKILAS FREEPORT MCMORAN COPPER & GOLD INC

 

Siapa itu Freeport McMoRan Copper & Gold Inc ?

Freeport McMoRan adalah induk dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Freeport McMoRan menguasai 90.64% saham PTFI dimana sisanya dikuasai oleh pemerintah Indonesia. Penguasaan saham tersebut sebesar 81.28% secara langsung dan 9.36% melalui anak perusahaan, PT Indocopper Investama

 

Dimana saja Freeport McMoRan beroperasi?

Mereka beroperasi di Amerika Utara (Colorado/New Mexico/Arizona), Amerika Selatan (Chile, Peru), Afrika (Kongo) dan Indonesia. Freeport McMoRan merupakan perusahaan terbuka (listing di USA) yang menghasilkan tembaga terbesar didunia, penghasil utama molybdenum-logam yang digunakan pada campuran logam baja, produk kimia dan pelumas- serta produsen besar emas.

 

Seberapa besar Freeport McMoRan di USA?

Berdasarkan survey majalah Fortune, Freeport McMoRan berada pada posisi 154 untuk perusahaan dengan pendapatan terbesar. Pendapatan Freeport McMoRan sebesar US$ 15,040 juta dan Laba sebesar US$ 2,749 juta. Posisi pertama dipegang oleh Wall Mart dengan nilai penjualan sebesar US$ 408,214 juta dan keuntungan sebesar US$ 14,335 juta.

 

Namun berdasarkan profit margin (rasio laba dibagi pendapatan), posisi Freeport McMoRan melonjak tajam dari 154 ke posisi 32 dengan rasio laba terhadap penjualan sebesar 18%. Posisi ini nomor dua di kelompok pertambangan setelah Occidental Petroleum (19%)

 

Jelas, Freeport McMoRan adalah perusahaan raksasa yang sangat menguntungkan. Total aset Freeport McMoran per Desember 2009 sebesar US$ 25 Milyar (atau Rp 225 Triliun, hampir 1/4 APBN kita)

 

Seberapa penting tambang PTFI (di Papua) bagi keuntungan Freeport McMoRan?

Dalam Laporan Keuangan 2009, Freeport McMoRan melaporkan penjualan tembaga sebesar 4,1 Milyar pound (sekitar 1.8 Milyar kg) dan penjualan emas sebesar 2.6 juta ounces (sekitar 74 ribu kg)

 

 

 

Dari penjualan tersebut, tambang di Papua menyumbangkan sekitar 34% untuk tembaga dan 96% untuk penjualan emas. Dengan hasil ini, PTFI merupakan “primadona bagi Freeport McMoRan.

 

 Seberapa besar cadangan tambang PTFI (di Papua) dibandingkan cadangan Freeport McMoRan di lokasi lain?

Dalam Laporan Keuangan 2009, Freeport McMoRan melaporkan cadangan  tembaga sebesar 104.2 Milyar pound (sekitar 47.2 Milyar kg) dan cadangan emas sebesar 37 juta ounces (sekitar 1 juta kg) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Dari cadangan tersebut, tambang di Papua menyumbangkan cadangan sekitar 33% untuk tembaga dan 96% untuk cadangan emas. Tanpa PTFI, Freeport McMoRan akan kehilangan 1/3 penjualannya.

 

Data penjualan diatas kan dalam pound/ounce. Jika dinilai dalam US$ menjadi berapa?

Berikut adalah nilai penjualan dalam US$ yang dibukukan selama tahun 2009

 

Dari table diatas, terlihat bahwa penjualan dari Indonesia, mencapai hamper 39% dari keseluruhan penjualan dalam US$. Jika dinilai dalam rupiah (dengan kurs 9 ribu), maka penjualan dari PTFI mencapai Rp 53 Triliun!!

 

Selain data diatas yang menunjukkan PTFI sebagai primadona Freeport McMoRan, data apalagi yang menunjukkan bahwa operasional di PTFI sangat menguntungkan?

Data diatas adalah data dilihat dari penjualan dan produksi. Dari kedua data diatas, terlihat sumbangan besar PTFI bagi “kemakmuran Freeport McMoRan”. Jika dilihat dari data cost per pound tambang yang diperoleh (semuanya termasuk tembaga/emas/perak/myolebdenum) maka unit cost tambang di Papua adalah terendah di antara semua tambang Freeport McMoRan.

 

Unit cost per pound berkisar US$ 0.49. Bandingkan dengan North America yang mencapai US$ 1.11/pound dan South America yang berkisar US$ 1.12/pound. Untuk tahun 2010, unit cost di Indonesia bahkan mencapai US$ 0,1 per pound.

 

Jadi, tambang di Papua (Grassberg) sangat-sangat menguntungkan Freeport McMoRan. Sudah cadangannya paling besar, ada kandungan emas (yang nilainya sangat besar) ditambah lagi unit cost nya yang paling rendah.

 

 

PT FREEPORT INDONESIA & TAMBANG GRASSBERG

 

Kapan PT Freport Indonesia (PTFI) mulai beroperasi ?

PTFI mulai beroperasi tahun 1967. Namun sebelum tahun tsb, sudah ada upaya penelitian tim geologi yang dipimpin oleh geolog Belanda pada tahun 1936. Tim tersebut  menemukan singkapan batuan yang ditengarai mengandung mineral berharga. Laporan tim ini digunakan oleh tim eksplorasi Freeport untuk melakukan ekspedisi ke papua pada tahun 1960. Hasilnya adalah tambang tembaga di eastberg yang menjadi tambang tembaga terbesar yang pernah ditemukan pada saat itu.

 

Apakah tambang PTFI merupakan tambang terbuka ?

Bahan mineral yang ditambang oleh PTFI berasal dari dua sumber. Tambang terbuka (Grassberg) dan tambang bawah tanah (disebut Deep Ore Zone). Tambang terbuka merukan cara penambangan termurah, dimana kontraktor cukup mengambil mineral secara langsung, persis seperti orang yang menggali tanah. Namun untu tambang dibawah tanah, diperlukan kerja ekstra karena harus membuat terowongan dalam tanah sampai mencapai lokasi yang ada mineralnya. Jika sering mendengar tambang runtuh, maka jenis tambang bawah tanah inilah yang runtuh seperti kasus di Chile kemarin

 

Apakah hasil tambang di PTFI merupakan yang terbesar didunia?

Dalam laporan keuangannya, Freeport McMoRan mengatakan “The Grassberg minerals district is one of the world’s greatest geological “treasures” – the largest copper reserve and the largest gold reserve, both in the same mineralized material”.  Jelas tambang grassberg ini menjadi primadona Freeport McMoran sehingga menjadikan mereka menjadi perusahaan kelas dunia di bidang pertambangan

 

Berapa pendapatan dan laba yang dihasilkan dari operasional di Indonesia?

Berdasarkan data yang ada di Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP 2009), pemerintah mencatat PTFI membukukan penjualan sebesar Rp 55,5 Triliun (2009) dan menghasilkan laba setelah sebesar Rp 24,8 T

 

Per September 2010, PTFI mencatat penjualan (Rp 41 Triliun) dan laba kotor (23 Triliun) sebagai berikut

 

Jika dilihat dari cadangan tembaga dan emas yang ada, berapa potensi penerimaan dari PTFI?

Potensi penerimaan PTFI dari cadangan yang ada sbb:

 

Total potensi penerimaan mencapai Rp 1,500 Triliun dengan kurs Rp 9.000/US$

 

Jika diasumsikan yang diproduksi sama dengan yang dijual, dalam berapa tahun tambang PTFI di Papua akan habis?

Berdasarkan data cadangan dan penjualan, maka tambang akan habis dalam waktu :

 

 

Mengingat kontrak Freeport akan berakhir pada 2021 dengan opsi perpanjangan 2 kali masing-masing 10 tahun, maka Indonesia tidak akan mendapatkan sisa-sisa tembaga dan emas apabila kontrak tersebut diperpanjang sampai dengan 2041 (dengan catatan tidak ada penemuan cadangan baru)

 

Jika diasumsikan pada tahun 2021, PTFI tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari pemerintah, berapa potensi penerimaan yang ada?

Berdasarkan data cadangan dan penjualan, maka pada tahun 2021 akan tersedia cadangan sbb:

 

 

 Dengan asumsi harga sama dengan harga per Sept 2010, maka potensi penerimaan sebesar:

 

 

Dengan data ini, opsi memperpanjang kontrak PTFI sangat tidak menguntungkan pemerintah Indonesia mengingat potensi penerimaan yang bisa mencapai Rp 600 triliun bahkan lebih

 

Berapa total penjualan, pendapatan dan royalty serta pajak selama beberapa tahun terakhir?

Data tersebut sbb:

 

 

Secara total dapat diringkaskan sbb:

Royalti diatas adalah royalty menurut Kontrak Karya ditambah additional royalty yang telah dijelaskan sebelumnya.

 

Apakah PTFI hanya menghasilkan tembaga, emas dan perak? Apakah ada produk sampingan yang bisa dijual?

Ada produk ikutan yang bisa dijual. Antara lain belerang. Namun atas potensi penerimaan ini, Negara tidak mendapatkan apa-apa karena tidak diatur dalam Kontrak Karya. Penjualan produk ikutan tersebut mutlak menjadi hak PTFI. Hal ini sudah disinggung dalam laporan audit BPK mengenai pengelolaan PNBP atas pelaksanaan KK di Freeport tahun 2004-2005

 

Mengingat PTFI ini menghasilkan tembaga, emas dan perak, sebenarnya PTFI itu berbisnis tambang apa?

Dalam laporan keuangannya, Freeport McMoran selalu mengatakan bahwa operasional mereka di Indonesia “ produce copper concentrate, which contains significant quantities of by product gold and silver”. Padahal secara definisi, by product adalah produk sampingan. Emas dan Perak tersebut seharusnya tidak diklasifikasikan sebagai by product mengingat jumlahnya yang sifnificant.

 

Berapa kontribusi PTFI kepada pemerintah menurut press release PTFI?

Dalam press releasenya, PTFI melaporkan bahwa pada tahun 2010 (sampai dengan Juni), PTFI telah membayarkan royalty sebesar US$ 105 juta. Total kontribusi mereka ke pemerintah Indonesia selama 2010 sebesar US$ 899 juta yang terdiri dari Pajak (Pajak penghasilan badan, pajak karyawan, pajak daerah dan pajak lainnya), Penghasilan, Deviden bagian pemerintah serta royalty.

 

Apakah kontribusi PTFI ini besar?

Kontribusi PTFI terhadap Pemerintah Indonesia terdiri dari royalty dan iuran tetap, pajak serta deviden. Untuk royalty, Negara hanya memperoleh 1% (emas dan Perak) serta 1% - 3,5% (untuk tembaga). Untuk iuran tetap ditentukan berdasarkan tariff dan luas wilayah. Prosentase royalty untuk batubara saja bisa mencapai 13,5% dari penjualan.

 

Berdasarkan press release dari PTFI, selama 2010 (sd Juni), PTFI sudah memberikan kontribusi sebesar US$ 899 juta. Jika dihitung dari tahun 1992 (setelah Kontrak Karya kedua ditandatangani) kontribusi mereka mencapai US$ 10,4 Milyar (royalty sebesar US$ 1,1 milyar dan dividen sebesar US$ 1 Milyar). Angka diatas terlihat besar. Total kontribusi hamper mencapai Rp 90 Triliun. Namun jumlah ini kecil. Karena sebenarnya, kontribusi rill mereka adalah dividend dan royalty yang nilainya hanya mencapai sekitar Rp 18 triliun (selama 18 tahun). Siapapun dia, selain PTFI, jika mendapatkan konsesi Grassberg akan membayarkan iuran tetap dan pajak penghasilan yang sama. Sehingga unsur ini tidak patut diperhitungkan sebagai kontribusi kepada pemerintah Indonesia

 

Bagaimana kontribusi deviden PTFI dibandingkan BUMN yang lain?

Berdasarkan LKPP 2009, PTFI menjadi penyumbang ketiga terbesar dari sisi deviden ke pemerintah Indonesia. Tabel selengkapnya dibawah ini:

 

Jika sebagai pemegang saham 9,36% saja pemerintah mendapatkan deviden Rp 2 Triliun, maka Freeport McMoran sebagai induk dari PTFI (pemegang 90,64%) akan mendapat deviden  +/- Rp 20 Triliun

 

Mengapa sampai sekarang, porsi pemegang saham dari Indonesia masih kecil?

Berdasarkan KK pertama, tidak ada kewajiban PTFI untuk melakukan divestasi saham ke pihak nasional. Baru di KK yang kedua, PTFI diwajibkan untuk melakukan divestasi saham ke pihak nasional hingga 51% dalam jangka waktu 20 tahun. Namun dalam kenyataannya, PTFI tidak pernah menjalankan kewajiban tersebut dengan alasan PP 20/1994 yang mengatur bahwa asing boleh menguasai 100% saham perusahaan tambang. Padahal ketentuan ini bertentangan dengan KK yang mengharuskan divestasi hingga 51%.

  

Sumber :

1.       Laporan Keuangan Freeport-McMoRan Copper & Gold inc (per Sept 2010)

2.       Laporan Keuangan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc tahun 2005 sd 2009)

3.       Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2009

4.       www.bpk.go.id

5.       www.ptfi.com

6.       www.fcx.com

7.       www.fortune.com

8.       Http://hukumpedia.com

9.       www.jatam.org 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun