Mohon tunggu...
Solusi Remaja
Solusi Remaja Mohon Tunggu... Konselor Remaja -

Solusi Remaja hadir berlandaskan kepedulian ke temen-temen yang seringkali bingung gimana caranya menemukan jalan keluar. Tak hanya peduli, Solusi Remaja akan secara total memberikan pendampingan saat kamu membutuhkannya, dan juga bekerja sama untuk mengembangkan potensi-potensi terpendam yang kamu miliki. Tenang aja, Solusi Remaja akan total membantu kamu karena disupport oleh tim yang profesional di bidangnya. silahkan kunjungi website solusiremaja.co.id untuk keterangan lebih jelasnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenakalan Remaja

9 Januari 2016   09:35 Diperbarui: 9 Januari 2016   11:44 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah masa seorang mencari dan membentuk jatidiri. Dalam prosesnya, seorang remaja mengalami banyak pergolakan secara fisik, psikologis dan sosial yang menimbulkan suatu perilaku-perilaku yang terkadang menyimpang. Kenakalan remaja dalam ilmu psikologi disebut dengan juvenile delinquency, yaitu suatu perbuatan yang melangar norma, aturan atau huum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau pada transisi masa anak-anak menuju dewasa. Kartono (1988) juga menjelaskan bahwa remaja yang nakal disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat sosial disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut dengan “kenakalan”.

Perilaku-perilaku yang menyimpang tersebut biasa disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (subyektif) maupun faktor eksternal (obyektif).  

Faktor internal penyebab kenakalan remaja, yaitu:

  1. Krisis identitas

Perubahan secara fisik maupun sosiologis pada remaja memungkinkan terbentuknya dua hal yang terjadi. Pertama, terbentuknya perasaan terhadap konsistensi pada kehidupannya. Yang kedua adalah tercapainya identitas peran. Seorang remaja akan mengalami pemberontakan ketika mengalami ketidak seimbangan antara konsistensi kehidupan dan identitas peran.

  1. Kontrol diri yang lemah

Dalam berperilaku seseorang membutuhkan kontrol. Remaja yang kurang bisa menilai perilaku mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak akan lebih mudah melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Kontrol diri dalam remaja diperlukan untuk mencegah remaja dalam melakukan perilaku menyimpang yang dipengaruhi oleh dalam diri sendiri maupun lingkungan.

Faktor eksternal penyebab kenakalan remaja, yaitu:

  1. Problem dalam Keluarga

Permasalahan dalam keluarga seringkali berdampak pada kondisi psikologis remaja. Pola asuh tidak sesuai hingga perceraian orangtua berdampak pada pemberontakan remaja dengan melakukan perilaku “nakal”.

  1. Pola pendidikan sekolah yang tidak sesuai

Pola pendidikan otoriter yang cenderung menggunakan kekerasan dalam proses belajar mengajar bisa menjadi faktor timbulnya agresifitas remaja yang tinggi. Remaja akan cenderung melampiaskan tekanan yang dialami di sekolah dalam bentuk kenakalan.

  1. Teman sebaya yang kurang baik

Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada perilaku remaja. Remaja yang memiliki teman sebaya yang kurang baik seringkali terpengaruh pada perilaku yang menyimpang. Teman sebaya merupakan tolak ukur apakah remaja diterima dalam lingkungannya atau tidak. Tak jarang remaja demi melakukan apa saja demi bisa diterima oleh teman sebayanya.

  1. Lingkungan tempat tinggal yang buruk

Karakter seorang remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat ia tinggal. Remaja yang tinggal pada lingkungan yang penuh dengan kriminalitas cenderung akan memiliki perilaku kriminal pula. Tak jarang perilaku menyimpang remaja dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.

Solusi mengatasi kenakalan remaja:

  1. Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun