Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Haloo sobat Kompasianer
Minal aidzin wal faizdin mohon maaf lahir dan batin ya. Semoga kita sehat selalu.
Pada kesempatan kali ini artikel saya membahas " Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme" yang dimana aliran ini mempunyai pengaruh penting bagi pendidikan khususnya diera modern ini. Selengkapnya yuk baca sampai bawah.
Aliran Rekonstruksionisme merupakan salah satu ajaran filsafat yang muncul atas dasar pemikiran aliran Progressivisme. Hal mana aliran rekonstruksionisme juga mempunyai ciri-ciri yang sedikit sepaham dengan aliran prenialisme. Adapun kata rekonstruksionisme diambil dari bahasa Inggris yaitu " reconstruct" yang artinya membangun kembali, sedangkan kata "isme" yaitu aliran atau ajaran.
Secara istilahnya filsafat rekonstruksionisme adalah salah satu aliran filsafat yang berpendapat bahwa kebudayaan lama yang harus dibenahi serta dibangun kearah kebudayaan yang lebih modern. Atau dengan kata lain aliran ini lebih menekankan paham yang bercorak modern.
Bagi aliran rekonstruksionisme, sekolah adalah menjadi sebuah agen perubahan dalam proses peradaban manusia. Hal mana tidak hanya terjadi transfer ilmu melainkan juga mengajarkan nilai-nilai dalam realitas serta merekonstruksi kan kembali nilai-nilai kebudayaan lama dengan semaksimal mungkin. Sehingga melahirkan kebudayaan baru kearah modern yang berguna bagi masa sekarang dan masa depan.
Tujuan filsafat rekonstruksionisme dalam pendidikan adalah menyelidiki warisan kebudayaan lama dan peradabannya serta mampu memecahkan permasalahan-permasalahan kontaversional dan membahasnya. Sehingga aliran ini dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Tugas guru versi aliran rekonstruksionisme adalah bukan hanya mentransfer ilmu ataupun pengajar namun guru juga mempunyai kewajiban untuk memimpin siswa dalam menghadapi berbagi dimensi permasalahan yang terjadi dimasa sekarang. Yaitu dengan menumbuhkan cara berfikir yang efektif atau membangun diskusi dalam kelas guna mampu memecahkan permasalahan-permasalahan dimasa sekarang dan masa mendatang.
Jadi, siswa dalam aliran ini harus aktif dan tekun belajar. Siswa bukan hanya datang duduk dan menerima ilmu namun juga harus mampu berkolaborasi dengan teman sebaya dalam memecahkan masalah yang tugaskan oleh guru. Dengan begitu siswa versi aliran ini mampu menghadapi permasalahan yang terjadi sekarang dan masa mendatang.
Salah satu pelopor aliran rekonstruksionisme yaitu George Count dan Rugg pada tahun 1930 yang dipengaruhi oleh pemikiran John Dewey. Mereka berdua mempunyai keinginan hal mana pada waktu itu keadaan dunia sedang kritis. Maka dari itu muncullah pemikirannya yang berkeinginan untuk membangun budaya masyarakat baru yang lebih pantas dan adil.
Sedangkan menurut pendapat Caroline Patt salah satu tokoh filsafat rekonstruksionisme yaitu tujuan utama sekolah ialah sekolah harus mampu menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif dan konstruktif yang dapat merubah keadaan dunia kearah yang jauh lebih baik dari sebelumnya.