Mohon tunggu...
Solichatin Annisa
Solichatin Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Students

Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN dari Rumah, Mahasiswa UNDIP Ajak Warga Terapkan ProKes dan Berinovasi pada Produk Rumahan

13 Agustus 2020   13:20 Diperbarui: 13 Agustus 2020   15:47 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor (08/2020) – Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak pada hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat. Pendidikan yang merupakan salah satu sektor yang juga terdampak oleh pandemi covid-19 merubah total sistemnya, para pengajar dan siswa dituntut untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah yaitu secara online. Universitas Diponegoro sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbesar di Indonesia juga merubah sistem pembelajarannya dengan cara “merumahkan” mahasiswanya dalam rangka untuk turut mencegah penyebaran covid-19 di masyarakat. “Dirumahkan”nya mahasiswa, maka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa juga terdampak. Pengabdian kepada masyarakat yang seharusnya dilakukan secara berkelompok dan terjun di desa-desa berubah menjadi kegiatam pengabdian secara individu dan dilakukan di kampung halaman masing-masing mahasiswa.

Setelah melakukan observasi kebiasaan pada lingkungan Pos Hijau, RT 03/04 RW 06, Curug, Gunungsindur, ditemukan bahwa mayoritas warga yang umumnya bekerja di daerah Jakarta masih belum mematuhi protokol kesehatan dan menerapkannya dalam keseharian. Seperti yang kita ketahui, pemerintah telah mengeluarkan berbagai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19 di masyarakat, salah satunya adalah protokol kesehatan untuk keluar – masuk rumah. Kembali normalnya rutinitas masyarakat di era new normal tentunya dapat meningkatkan risiko penularan covid-19, apalagi sebagian besar warga bekerja di daerah Jakarta yang merupakan salah satu daerah dengan tingkat penyebaran covid-19 tertinggi di Indonesia. Warga yang bekerja di luar rumah memiliki risiko yang tinggi untuk menjadi “Carrirer” yang dapat menulari orang lain di rumah atau lingkungannya.

Sangatlah penting bagi warga untuk menerapkan protokol keluar – masuk rumah dalam kesehariannya yang dipenuhi risiko. Mahasiswa membuat poster “8 Langkah Cegah Covid-19 Masuk ke Rumah” untuk membantu warga supaya tidak lupa untuk menerapkan protokol tersebut, poster disebarkan secara online melalui grup whatsapp warga. Poster dibuat dengan desain dan ilustrasi yang semenarik mungkin agar warga tertarik dan tidak bosan membacanya. Melalui poster ini, diharapkan warga mampu mengubah kebiasaannya yang sebelumnya belum begitu memedulikan protokol kesehatan, menjadi terbiasa untuk menerapkannya yaitu dengan melakukan “8 Langkah Cegah Covid-19 Masuk ke Rumah” dalam kesehariannya.

Observasi yang dilakukan mahasiswa juga menemukan bahwa terdapat beberapa ibu rumah tangga yang memiliki usaha rumahan yang berskala kecil, hampir seluruh usaha rumahan tersebut memproduksi produk makanan ringan dengan sistem produksi dan pemasaran yang sangat sederhana. Produk masih diolah secara tradisional, begitupun pengemasannya yang belum menggunakan kemasan yang lebih moderen dan menarik. Pemasaran yang dilakukan masih secara mulut ke mulut dan juga dengan dititipkan ke warung-warung di sekitar lingkungan RW 06. Pengemasan yang kurang menarik dan pemasaran yang masih sederhana membuat nilai jual produk pun menjadi rendah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, omzet usaha rumahan juga menjadi semakin turun.

Jika diperhatikan, sebenarnya keadaan tersebut dapatlah diperbaiki. Nilai jual dan omzet produk dapat ditingkatkan melalui inovasi pada kemasan dan pemasaran produk. Dalam hal kemasan, produk dapat dikemas dengan menggunakan kemasan yang lebih moderen seperti kemasan standing pouch yang saat ini sedang populer dipilih untuk mengemas produk oleh masyarakat. Kemasan standing pouch dinilai lebih rapi, aman, dan menarik dibandingkan hanya dengan menggunakan plastik biasa yang ditutup dengan segel sederhana. Kemasan standing pouch juga sangat cocok digunakan untuk mengemas makanan ringan atau makanan yang tidak habis dalam sekali makan, dikarenakan sistem zip lock yang dimilikinya mampu menjaga makanan tetap aman dan mudah untuk ditutup kembali tanpa khawatir akan tumpah. Agar produk memiliki identitas dan juga lebih menarik, maka diperlukan adanya logo. Logo sebaiknya dibuat dengan desain yang menarik agar dapat menarik perhatian pembeli. Dengan kemasan yang lebih menarik dan berkualitas maka produk akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

picsart-08-04-07-50-32-5f34d79a6e383333005ecf93.jpg
picsart-08-04-07-50-32-5f34d79a6e383333005ecf93.jpg
20200804-075404-5f34d92ad541df1e76133826.jpg
20200804-075404-5f34d92ad541df1e76133826.jpg
Saat ini teknologi semakin berkembang, begitu banyak masyarakat yang menggunakan internet dan media sosial dalam kesehariannya, baik dalam komunikasi, pendidikan, hiburan, sampai dengan berbelanja kebutuhannya. Untuk itu, dalam memasarkan produk sebaiknya penjual melakukannya tidak hanya secara offline, namun juga online melalui media sosial. Pemasaran melalui media sosial inilah yang disebut dengan “Social Media Marketing”. Terdapat banyak sekali platform media sosial yang dapat dijadikan tempat untuk melakukan “Social Media Marketing”, seperti whatsapp, line, facebook, twitter, instagram, dan lain-lain. Dengan digunakannya “Social Media Marketing”dalam pemasaran produk, maka omzet penjualan pun dapat meningkat.

Karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam masyarakat, maka mahasiswa melakukan pendampingan secara online pada salah satu usaha rumahan yang ada di lingkungan Pos Hijau. Hal ini disambut baik oleh Ketua Pos Hijau RW 06, karena kegiatan ini dianggap mampu untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama dalam masa pandemi covid-19. Mahasiswa membantu pemilik usaha untuk memilih kemasan, mendesain logo, dan membuat akun media sosial Instagram untuk memasarkan produk usaha rumahan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun