Kejujuran menjadi karakter penting yang harus dimiliki seseorang dalam kehidupan. Orang yang bersikap jujur sudah berani untuk tidak berbohong, tidak curang, tidak menipu untuk kepentingannya sendiri. Jujur dalam kehidupan di masyarakat akan mengurangi adanya budaya korupsi yang akan menyengsarakan orang banyak.
Nilai kejujuran yang ada dalam sikap seseorang dapat membentuk potensi positif dalam pribadinya.
Kejujuran bukan hanya dari perkataan, melainkan terwujud dalam perbuatan seseorang. Sehingga sikap dan perkataan yang diutarakan tidak berbeda dengan kata hatinya.
Orang jujur akan lebih tenang dalam menjalani kehidupannya, lebih mudah dipercaya orang, dan dijauhkan dari perbuatan jahat.
Dalam Islam, Rasulullah SAW telah bersabda, “Kalian harus berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan.” (Muslim:1818).
Demikian pentingnya nilai kejujuran, sehingga Departemen Pendidikan nasional memasukkannya menjadi salah satu dari 18 butir pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang sejak 2011 diterapkan di semua tingkat pendidikan di Indonesia.
Nilai kejujuran memang tidak dengan secara instan muncul dalam perilaku seseorang, perlu ada proses dan bimbingan yang terus menerus dan menjadi kebiasaan.
Orangtua menjadi satu dari sumber penentu seseorang akan bisa bersikap jujur atau tidak.
Kenapa?
Seperti saya bilang di atas kalau kejujuran bisa melekat menjadi sikap hidup seseorang adalah melalui proses pengalaman yang yang dilaluinya.