Mohon tunggu...
Sokat Rachman
Sokat Rachman Mohon Tunggu... Seniman - Penulis Cerita dan Skenario

Ayah 3 anak yang penikmat bacaan, tukang nulis cerpen, komik, skenario sitcoms, suka jajanan kaki lima, dan penulis di: http://sokatandlife.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Membiasakan Anak untuk Jujur

10 September 2015   12:35 Diperbarui: 11 September 2015   00:23 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini yang dikhawatirkan dan berpotensi bahaya. Kriminalitas terhadap anak-anak terjadi karena orangtua kebanyakan terlambat mengetahui kejadian yang menimpa anak-anaknya.

Selalu komunikasi

Tidak adanya komunikasi antara anak dan orangtua menjadi salah satu penyebab banyak anak menjadi korban kejahatan.

Sebelum terlambat, orangtua harus mengingatkan dirinya sendiri untuk menanamkan nilai kejujuran kepada anak-anaknya.

Kejujuran akan membuat anak senantiasa mengutarakan apa yang dirasakannya di dalam hati dan mudah berbagi cerita dengan orangtuanya.

Orangtua juga harus jujur menceritakan apa yang harus diceritakan kepada anak, tidak perlu menyembunyikan dan berusaha menepati janji yang sudah disepakati dengan anak.

Kebiasaan berkata jujur di rumah akan terbawa dalam kehidupan anak di lingkungannya, baik dalam permainan atau di sekolah.

Anak akan mudah menceritakan kepada orangtua apa yang dirasa membahayakan dirinya kala ada oknum yang ingin berbuat jahat, yang nantinya akan diantisipasi oleh orangtua untuk mengambil tindakan demi  melindungi anak-anaknya.

Kejujuran memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan sebab masih banyak orang yang tidak suka mengetahui ketika kejujuran diutarakan. Tetapi, dengan kejujuran yang dibiasakan antarindividu akan membentuk sebuah masyarakat yang saling menghargai.

Tidak menyontek

Orangtua baiknya menanamkan pemikiran kepada anak-anak untuk menghargai apa yang sudah dilakukan, baik di sekolah atau di masyarakat. Sehingga mereka akan terbiasa jujur dalam kegiatannya di sekolah. Mereka akan terbebani ketika sudah menyontek pekerjaan rumah temannya atau mengutip jawaban teman sebangku saat ujian berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun