Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ombak

27 Januari 2023   15:02 Diperbarui: 27 Januari 2023   15:03 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap tanpa bintang
tak pula bulan bercahaya terang

hanyalah secercah lampu penerang
di tepi pantai dengan tendatenda terpasang
berjejer sejalan panjang,

Ombak sebukit-bukit berlarian ke tepi
membentur merelakan diri
membentuk irama yang hanya dimengerti
oleh dinding-dinding kokoh berdiri,

Ku merelakan  asa ini pergi
tuk memeluk buih terbelah pada dinding tepi
agar aku merasakan sakit diri
ombak yang rela membentur pagar sakti

Ah, ini hanya sekadar rasa

tentang rindu dan cinta

yang menelisik hatiku setia

kubaurkan hilang bersama buih ombak yang pecah

Ombak sakti bertuah masa
sampaikan salam rindu kepadanya
yang setia dengan senandung cinta
tanpa syaratsegala

#Pantai Bolihutuo

##Opan Semesta
140123

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun