Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Guru Enggan Menulis?

8 Mei 2022   12:57 Diperbarui: 8 Mei 2022   17:34 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa guru enggan menulis? Mengapa guru tidak percaya diri menulis? Mengapa guru tidak bisa menemukan/melahirkan gagasan dalam menulis? Mengapa guru ketika diberi motivasi untuk menulis, selalu beralasan, saya menulis apa? Padahal, setiap hari, guru selalu disibukkan dengan rutinitas menulis. Ya, pekerjaan setiap hari guru tidak lepas dari pena dan kertas, atau leptop dengan printer. Alat-alat tersebut, adalah sarana untuk menulis. Lalu, apa lagi alasan untuk tidak menulis? Yakinilah, melalui kegiatan menulis, pengetahuan Anda akan bertambah. Tidak percaya? Ya, buktikan sendiri. Pasti pengetahuan Anda akan bertambah.

Sebelum menjawab pertanyaan pada paragraf tersebut, saya ingin menyampaikan kutipan quotes Ali bin Abi Thalib, "Ikatlah ilmu dengan menulis." Masih dalam kutipan Beliau, "Harta akan berkurang apabila dibelanjakan, ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan (diamalkan/dibagi-red)." Melalui menulis, tulisan kita akan dibaca oleh orang lain, dan apabila pembaca mengamalkan ilmu dalam tulisan kita, artinya kita telah membelanjakan ilmu, dan dipastikan ilmu akan bertambah. Dan, yang pasti hal tersebut menjadi amal jariyah yang pahalanya akan kita terima tanpa berbatas waktu.

Pramoedya Ananta Toer (Novelis Indonesia) mengatakan,"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

Pertanyaan yang muncul adalah, saya menulis apa? Banyak. Hal yang bisa Anda tulis diibaratkan sebanyak butiran pepasir di pantai. Tinggal memilih, setiap hari satu butir pepasir hingga habis seluruh butiran-butiran tersebut. He..he. Artinya, tulislah apa saja yang bermanfaat, yang muncul dari pikiran Anda. Yang tidak menyinggung SARA dan bermuatan pornoaksi dan pronografi.

Guru memiliki banyak pengalaman. Dan dari pengalaman tersebut, bisa dilahirkan dalam bentuk tulisan. Sang Guru boleh menulis pengalaman mengajar di kelas, refleksi pembelajaran, teknik mudah menyusun RPP, menjadi guru yang dirindukan, pengalaman membimbing siswa, strategi mengajar menulis permulaan. Paling mudah Anda menulis sesuai dengan yang dialami, agar kata dan kalimat mengalir seperti air bah. hehe. 

Guru juga bisa memilih menulis quotes (kutipan pengalaman). Pengalaman yang Anda peroleh dalam mengajar, silakan ungkapkan dalam bentuk kata-kata. Ditambah bumbu-bumbu pemanis kalimat. Jadilah hal tersebut menjadi tulisan Anda.

Saya menyarankan Anda menulis di blog, baik blog pribadi maupun blog kompasiana, atau lainnya. Banyak fasilitas membuat blog gratis. Alhamdulillah, saya telah memiliki blog pribadi https://sofyanutiarahman.blogspot.com/ dan blog kompasiana https://www.kompasiana.com/sofyanutiarahman1001. Sekali lagi gratis alias tidak berbayar. Modalnya hanya satu, yaitu kemauan. Ayo, mulai membuat blog pribadi di https://www.blogger.com/about/?hl=id dan blog kompasiana https://www.kompasiana.com/budi_arifin/5819ce71ba22bd6a55cfca39/cara-membuat-web-blog-kompasiana. Mengapa harus membuat blog? Anda akan menemukan jawabannya, setelah membuat blog dan mulai menulis. Yang penting, rajin membukanya dan menulis dan menulis. Yang rajin ya,.. Apalagi kalau mood menulis Anda muncul.

Saya akan menjawab pertanyaan saya sebagaimana tertera pada paragraf pertama. Saya bukan penulis terkenal, atau penulis hebat. Saya baru belajar menulis, ulangi baru belajar. Saya hanya ingin para guru memiliki kemauan dan komitmen menulis. Agar kemajuan literasi kita (guru dan siswa) meningkat. Tidak berniat lain. 

Jawaban ini berdasarkan pengalaman empiris dan literasi melalui beberapa buku, dan juga webinar menulis.Tips jitu mudah menulis bagi pemula:

  1. Bersihkan blockmental dari pemikiran negatif. Apakah pikiran negatif itu? Yang saya maksudkan adalah pikiran-pikiran yang membatasi niat dan kemampuan kita, misalnya: Saya tidak bisa menulis, Saya menulis apa? kalimat saya tidak tersusun baik, Ah, biarkan saja yang penting saya mengajar, dan yang senada dengan hal tersebut. Hilangkan ya? Ingat! Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Jika Anda berpikir mampu, maka Anda menjadi  mampu.
  2. Cara untuk bisa menulis hanya satu, yaitu mulailah menulis. Jangan berpikir lama bila Anda telah memegang pena atau android, atau leptop. Apa yang muncul di otak Anda, tulislah dan teruslah menulis. Bagaimana kalau kalimatnya tidak tersusun baik? (koheren)? Jangan dulu pikirkan. Pokoknya menulis. sampai selesai. hehe. Kemudian lakukan langkah ketiga, berikut.
  3. Lakukan editing. Dua cara yang Anda lakukan pada tahap ini, yaitu membaca dan mengedit sendiri kata dan kalimat yang telah tersusun dalam tulisan Anda. Cermati dengan baik dan perbaiki jika ada yang perlu diperbaiki. Cara kedua adalah Anda meminta kawan untuk membaca tulisan Anda dan sekaligus memperbaikinya. Mudah kan?
  4. Jika Anda sudah yakin (kalau sudah terbiasa menulis, keyakinan tidak perlu ditanyakan lagi), maka silakan Anda tayangkan tulisan di blog pribadi dan di blog kompasiana atau lainnya.
  5. Salin/copy link tulisan Anda dan sebarluaskan di media sosial. Semakin banyak yang membaca dan memberi komentar, peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan semakin besar. 

Idealnya, "tidak ada waktu" bukan alasan untuk tidak menulis. Anda bisa membandingkan, setiap hari berapa jam Anda membaca status orang lain? Baik di watssapp, facebook, Instagram, tiktok, youtube? Apakah tidak lebih baik, waktu tersebut digunakan untuk menulis?

Setelah Anda membaca artikel sederhana ini, judul artikel saya ganti dengan "Guru, Rajinlah Menulis."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun