Mohon tunggu...
Sofiatrith
Sofiatrith Mohon Tunggu... Psikolog - -----

-----

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan Psikotik

21 November 2014   14:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:14 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut Kaplan, Sadock, Grebb gangguan psikotik adalah hilangnya batas ego (ego boundaries) atau rusaknya kemampuan menilai realitas (reality testing) dalam taraf yang parah. Dalam DSM IV ada sekitar 9 jenis, yaitu:

1.Gangguan Schizophreniform

2.Gangguan Skizoafektif

3.Gangguan Delusi

4.Gangguan Reaktif Singkat

5.Gangguan Psikotik karena Kondisi Medis Umum dan Gangguan Psikotik karna Penggunaan Zat

6.Gangguan Psikotik pada bagian tambahan (appendix) DSM-IV

7.Gangguan Psikotik Atipikal

8.Sindrom Psikotik yang terkait budaya

9.Gangguan Psikotik NOS (Not Otherwise Specified).

Saya tertarik untuk sedikit membagikan informasi tentang gangguan pada nomer 8, yaitu sindrom psikotik yang terkait budaya. Sindrom psikotik terkait budaya (culture bound syndrome – CBS) menurut ICD-10 dan DSM-IV adalah varian lokal dari kategori gangguan yang sudah ada, dengan manifestasi yang dipengaruhi budaya setempat. atau varian lokal dari gangguan anxietas, depresi, somatoform, gangguan penyesuaian. Ada beberapa contoh yang mungkin sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari. Silahkan simak..

AMOK

Amok adalah satu episode disosiatif tunggal terbatas, ada periode murung serta cetusan agresivitas atau perilaku yg menimbulkan malapetaka ditujukan kepada manusia atau hewan, didahului rasa tersinggung. Memiliki agresivitas yang jauh lebih besar disbanding stressor dan lebih banyak terjadi pada kaum adam. Sering disertai ide kejaran, amnesia, kelelahan, lalu kembali kepada keadaan premorbid. Biasa terjadi di Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina dan suku Navajo.

BABAINAN (BEBAINAN)

Babainan (bebainan) adalah perubahan kesadaran, tingkah laku agitatif yang terjadi mendadak, kebingungan, halusinasi, gejolak emosional. Cepat hilang diikuti amnesia. Menjelang hari raya, dianggap kemasukan roh.

KESURUPAN/KEMASUKAN/KERASUKAN/KESAMBET (POSSESSION)

Kesurupan adalah perubahan kesadaran seseorang disertai tanda-tanda yang tergolong di dalam Gangguan Disosiatif.

KORO

Koro adalah episode anxietas kuat dan mendadak, disertai ketakutan bahwa penis (pada wanita vulva atau putting payudara) akan mengkerut dan masuk (menghilang) ke dalam tubuh dan kemungkinan menyebabkan kematian. Tingkat keparahannya tergantung taraf waham dari penderita. Penderita biasanya berusaha dengan cara memegang, mengikat atau mengikatkan pada benda lain dan lain-lain agar tidak masuk ke dalam tubuh. Lebih umum terjadi pada laki-laki dan di Asia Tenggara (Malaysia, Cina, Sulawesi).

LATAH

Latah adalah hipersensitivitas terhadap kejutan mendadak disertai dengan ekhopraksia, ekholali, koprolali, kepatuhan automatisme. Biasanya terjadi pada perempuan setengah baya atau wanita muda dan di Negara Indonesia, Malaysia, Siberia, Thailand, Filipina dan Jepang.

DHAT

Dhat adalah anxietas berat dengan kekhawatiran hipokondrik yang berkaitan dengan pengeluaran air mani (semen), warna urine jadi keputihan, perasaan lemas dan kelelahan. Ditemukan di India, Sri Lanka dan Cina.

PIBLOKTO

Piblokto adalah episode disosiatif akut, disertai gaduh gelisah hebat selama kurang lebih ½ jam, diikuti serangan kejang konvulsif dan koma yang bisa berlangsung sampai 12 jam. Selama serangan biasanya merobek pakaian, merusak barang, memaki dengan kata kotor, makan feses, keluar dari tempat berlindung atau tindakan berbahaya lainnya yang diikuti amnesia total. Dan sebelum serangan biasanya menarik diri atau agak peka selama beberapa jam/beberapa hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun