Pada zaman modern ini kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Dari munculnya berbagai situs web, media sosial dan macam-macam aplikasi edit foto dan video yang sedang laris manis digunakan oleh masyarakat saat ini sepertik Tiktok, Instagram, Facebok dan masih lainnya. Pada tanggal 03-04 Juli 2022, Mahasiswa KKN Semester Antara Universitas Negeri Malang  melaksanakan salah satu progam kerja yaitu pelatihan pembuatan batik khas Desa Sumberagung "Batik Ngantang Agung". Batik tersebut memiliki ciri khas motif seperti tumbuhan kopi, durian, tumbuhan pakis, bunga kamboja dan batu bata yang tergambar di kain batik yang dibuat.Â
Belum banyak masyarakat desa dan sekitar desa yang mengenal tentang batik tersebut. Maka dari itu guna untuk mengikuti perkembangan zaman dan mengganti metode pengenalan produk kepada masyarakat luas pentinganya memanfaatkan media sosial yang sedang ramai digunakan. Sebelum mengunggah produk di media sosial, tentunya harus menyiapkan konsep atau konten yang menarik agar masyarakat tertarik dan rasa penasaran dengan produk tersebut.
Salah satu cabang progam kerja mahasiswa KKN yang berkecimpung di proses pembuatan batik adalah membantu proses pengenalan atau pemasaran batik Ngantang Agung tersebut yaitu dengan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi editing foto dan video untuk pembuatan konten pemasaran produk. Aplikasi yang dianggap memiliki fitur cukup lengkap dan praktis utuk dibuat dimana saja dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat salah satunya yaitu Capcut. Aplikasi ini merupakan aplikasi editing foto dan video yang bisa digunakan di handphone android maupun IOS. Aplikasi tersebut bisa di unduh di Play Store untuk tipe android dan App Store untuk tipe IOS.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu rumah warga desa yaitu di rumah Ibu Dwi Ratna yang bertempat di perumahan Sonde, dusun Dermosari, desa Sumberagung.
Pertama-tama, mahasiswa KKN memberikan presentasi pengenalan tentang aplikasi Capcut kepada kelompok pembuatan batik Ngantang Agung. Kelompok batik tersebut terdiri dari wanita usia 20-50 tahun yang biasa menggunakan handphone dalam kegiatan sehari-harinya. Selesai presentasi pengenalan dan cara penggunaan aplikasi Capcut tersebut, para mahasiswa KKN membantu kelompok batik untuk praktik langsung ke aplikasi Capcut.
Harapan dari pelatihan tersebut  adalah agar kelompok batik dapat menginspirasi masyarakat desa dalam pengenalan batik ke masyarakat luas sekitar desa maupun luar kota. Sehingga target untuk memperluas jaringan komunitas dalam penjualan dapat tercapai.Â
