Mohon tunggu...
Sofiana Indi Safitri
Sofiana Indi Safitri Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswi

dari Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

New Normal, Bagaimana Dampaknya terhadap Bisnis Perbankan?

24 November 2020   15:24 Diperbarui: 24 November 2020   16:25 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

New Normal, Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis Perbankan ?

                Setelah datanganya wabah Covid-19, kini Indonesia tengah berada pada era New Normal, dimana masyarakat dapat memasuki tatanan kehidupan yang baru setelah terdampaknya Covid-19. Tak sedikit dari bisnis-bisnis yang saat ini mulai kembali dengan tahap persiapan dan juga perencanaan. Begitu pula dengan perbankan yang saat ini telah berada dalam tahap tersebut. Mengapa demikian ? hal ini dikarenakan perbankan dan juga sektor bisnis lain yang terdampak tengah mempersiapkan diri mereka guna terjun kembali pada masyarakat. Namun dampak positif dari adanya pandemi ini adalah kenaikan prosentase dalam penggunaan digital teknologi oleh para nasabah. Karena tidak bisa langsung ke bank dan dengan danya batasan-batsan khusus. Mau tidak mau para nasabah harus belajar terkait penggunaan digital teknologi agar memudahkan akses mereka.

                Lalu,bagaimanakah dampak dari pandemi covid-19 ini terhadap bisnis perbankan ?

                Hampir sama seperti pada saat sebelumnya, risiko-risiko yang akan timbul padaera ini tidak jauh berbeda, antara lain:

1.Risiko Kredit: 

Banyaknya kredit macet yang akan timbul bagi nasabah terdampak coivd-19. Seperti yang kita ketahui bahwa banyaknya masyarakat Indonesia dan bahkan dunia yang telah terdampak secara langsung akibat pandemi covid-19 ini. yang akibatnya banyak sekali perusahaan terdampak yang mengurangi jumlah karyawannya untuk menekan biaya operasionalnya  atau masyarakat dengan profesi tertentu yang memperoleh pendapatan jauh lebih kecil dari sebelumnya. Sehingga hal ini membuat masyarakat yang memiliki kewajiban kredit pada bank mengalami kesulitan untuk membayarnya kewajibannya.

2.Risiko Likuiditas:

Ketika telah mengalami risiko kredit yang besar dan terus-terusan, sebagai dampak lainnya bank juga akan mengalami risiko likuiditas, dimana risiko ini akan timbul ketika bank tidak mampu untuk memenuhi kewajiban nya yang telah jatuh tempo dari sumber pendanaannya.

3.Risiko Strategik:

  • Risiko ini akan timbul akibat melesetnya perkiraan atau pun target market dari yang direncanakan sebelumnya. Mengapa demikian ? dengan terjadinya risiko kredit maka target pasar atau strategi marketing yang sudah direncakan akan berbeda dari ekspektasi. Oleh karena itu bank perlu untuk menyusun kembali rencana kerja sebelumnya.

  • Setelah menemui banyak risiko yang mungkin terjadi kini perlahan para pebisnis dibidang perbankan mulai menemukaan berbagai solusi diantaranya:

1.Risiko Kredit: berikut ini ada beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk masalah penanganan kredit bermasalah, antara lain:

  • Penjadwalan kembali (rescheduling): cara ini dilakukan dengan menyesuaikan tenor pinjaman agar bisa kembali mencicil pembayaran kredit.
  • Persyaratan Kembali (restructuring): mengubah syarat-syarat peminjaman, yang mencakup perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu kredit,ataupun persyaratan lainnya.
  • Penataan Kembali (reconditioning): merupakan upaya bank dalam mengubah kondisi kredit agar meringankan tanggung jawab debitur yang terlibat dalam kredit macet.

2.Risiko Likuiditas:

  • Melakukan kebijakan keuangan dengan prinsip kehati-hatian
  • Menempatkan setiap keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada berdasarkan analisa jangka pendek dan juga jangka panjang
  • Menghindari mengambil keputusan untuk mengejar keuntungan jangka pendek saja, namun mengambil keputusan untuk mengejar keuntungan jangka panjang
  • Melakukan pendekatan hedging guna menyesuaikan jatuh tempo antara aktiva dan kewajiban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun