Mohon tunggu...
Sofia Grace
Sofia Grace Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang hidup bahagia dengan suami dan dua putrinya. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bulan Oktober 2020. Suka menulis untuk mencurahkan isi hati dan pikiran. Berharap semoga tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Beautiful

22 Juli 2022   23:19 Diperbarui: 2 Agustus 2022   07:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beautiful Music Course (BMC) adalah sebuah lembaga kursus musik tempat anakku belajar bermain piano. Berbeda dengan kebanyakan tempat kursus musik lainnya, di sini dapat ditemukan berbagai macam anak, remaja, maupun orang dewasa yang kondisinya di luar kebiasaan.

Ada yang menyandang ADHD (Attention Deficit and Hyperactive Disorder) dan dengan sangat lincahnya gemar berlari-larian dan memanjat kesana-kemari sehingga harus selalu dijaga oleh seorang pendamping khusus. Ada yang menderita kelainan saraf tulang belakang atau dikenal dengan istilah cerebral palsy sehingga tidak mampu berjalan sendiri dan harus selalu dibimbing kemanapun dia pergi. 

Ada yang berparas mongoloid atau yang lebih dikenal dengan sebutan down syndromme, yaitu gangguan saraf yang biasanya mengarah pada rendahnya tingkat kecerdasan kognitif dan kemampuan anak berkomunikasi.

Selain itu juga masih ada berbagai macam gangguan perkembangan lainnya yang kemudian dimasukkan ke dalam kelompok anak atau orang berkebutuhan khusus.

Mereka ini banyak yang menggali bakat dan minatnya di bidang musik dengan belajar bermain piano, drum, biola, olah vokal, ataupun menciptakan lagu. Guru-guru BMC telah memperoleh pelatihan khusus untuk mengajar dan membina mereka dengan baik. 

Bahkan baru-baru ini telah dibuka kursus baru bahasa Inggris demi meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para murid sehingga mereka lebih mampu menghayati saat menyanyikan lagu-lagu berbahasa internasional tersebut.

Anakku sendiri, Veli, adalah anak perempuan reguler berusia enam tahun. Ia sangat senang bernyanyi sehingga aku mengajaknya untuk mengikuti free trial ke berbagai tempat kursus musik di sekitar komplek perumahan dimana kami tinggal. Dari tiga tempat yang kami datangi, BMC-lah yang memberikan kesan paling mendalam.

Tempat kursus ini berada di dalam ruko yang terletak paling ujung dan tidak menyolok. Lobby serta ruangan-ruangan kelasnya bersih dan terang. Sepintas lalu tidak ada yang istimewa dari tempat ini. Fasilitasnya terbilang standar. Sampai ketika aku dan Veli beranjak keluar dari ruangan kelas sehabis free trial , kudengar suara nyanyian yang sangat merdu menggugah hati.

"Mama, suaranya merdu sekali. Veli ingin bisa menyanyi seperti itu,"seru putri semata wayangku itu bersemangat. Lagu Menghitung Hari, yang merupakan lagu favoritku semasa kuliah dulu, dinyanyikan oleh seseorang dengan begitu indahnya. Hampir menyerupai Kris Dayanti, penyanyi aslinya. "Oh, itu Kak Dea sedang menyanyi, Veli. Mari Ibu kenalkan,"ajak Bu Fanny, guru olah vokal yang tadi memberikan free trial kepada anakku.

Kami lalu diantar oleh wanita muda bertubuh semampai itu menuju ke lobby. Di sana kulihat seorang gadis cantik berkulit putih dan berusia sekitar dua puluhan. Dia sedang duduk sendirian sambil terus menyanyikan lagu lawas yang mendayu-dayu itu.

"Dea, kenalkan. Ini Veli dan mamanya,"kata Bu Fanny memperkenalkan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun