Permasalahan lingkungan saat ini sejujurnya tak hanya dari plastik saja. air,udara,tanah hampir seluruh lapisan bumi kita tercemar. Air sebagai sumber segalanya. Manusia tak dapat hidup dengan air. Bagaimana tidak, hampir 90% kebutuhan manusia tergantung pada air mulai dari memasak, makan, minum dan segala aspek kehidupan, tak ada yang tanpa air. Â Semakin banyaknya kebutuhan semakin banyak pula air yang dibutuhkan tanpa sadar pun kita telah mengkonsumsi air berdebit-debit tanpa kurang memikirkan dampak apa yang terjadi selanjutnya.
Tahu tidak? menurut penelitian BMKG Jawa mengalami status siaga dan diprediksi akan terancam kekeringan pada tahun 2040. Di Jawa saat ini pun beberapa daerah sedang mengalami kekurangan air bersih. Di antara permasalahannya adalah beberapa rumah yang masih belum terhubung dengan pipa PDAM . Beberapa masyarakat tersebut pun sering kali membeli air bersih atau memompa dengan pompa manual.
Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur beberapa warga yang masih belum terhubung dengan PDAM pun harus berjalan sejauh 1 kilometer  menuju gua atau sumber air bersih tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bahkan di DKI Jakarta pun beberapa warga masih memompa manual yang dimana air yang tersebut jika kemarau akan sulit mengalir sehingga pompa perlu diistirahatkan 5-30 menit untuk kembali mengeluarkan air.
Kebutuhan air akan terus bertambah dan naik, tapi kenyataannya air makin sedikit dan tercemar. Sebagaimana tentu saja manusia tak dapat dilepaskan dengan kebutuhan pokok satu ini. Manusia khususnya perlu memenuhi nutrisinya yang pasti air selalu menjadi nomor 1 yang tak dapat dipisahkan dari tubuh. Lantas bagaimana jika hal tersebut terjadi? Â Apa yang dapat dilakukan oleh Pemerintah dan khususnya tindakan apa yang harus dilakukan mulai saat ini.
Mengatur air sehemat mungkin! Hal yang paling mudah dari kita sendiri ialah bagaimana mengatur penggunaan air bersih sebaik mungkin. Hampir seluruh daerah dialiri oleh sungai dan mayoritas kebutuhan air masyarakat pun biasanya berasal dari air sungai khususnya PDAM air sungai akan melalui proses penjernihan agar layak digunakan. Pemerintah pun akan merencanakan pembangunan bendungan-bendungan untuk tampungan air. Tetapi hal ini pun jika tak dapat diatasi dengan kekeringan solusinya adalah menggunakan air-air marjinal seperti air sungai, air laut dan air lainnya yang akan diproses dengan teknologi canggih sehingga dapat digunakan.
Nah yang banyak ditemui sekarang ialah sungai yang menjadi nadi kehidupan masyarakat pun ikut tercemar tangan-tangan tak bertanggung jawab membuang maupun mengotori sungai akibatnya walaupun sudah melalui tahap penjernihan PDAM sebetulnya terkadang air masih kurang jernih.
Maka dari itu, hal utama dari kita sendiri ialah mengatur kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari, tidak egois dan tidak mencemari sungai dengan limbah pribadi maupun industri karena sejujurnya air sungai tersebutlah yang akan menjadi bahan pokok untuk digunakan kehidupan sehari-hari kita, jika tercemar, akan menjadi boomerang bagi diri sendiri. Memang awalnya terlihat seperti air masih aman dan banyak tetapi banyak masyarakat disana yang benar-benar sangat kekurangan air bahkan salah satu wilayah di  DKI Jakarta pun mengalami kesusahan air bersih.
Maka dari itu atur kebutuhan air sejak saat ini pun penting. Mulai dari penggunaan kran air dengan volume kecil. Menyalakan volume kran dengan kecil sedikit banyak akan mengurangi pemborosan air. Air yang keluar tidak terlalu banyak. Tidak mencemari lingkungan dengan limbah pribadi tentu saja sampah yang mencemari tanah atau air akan menjadi boomerang bagi diri sendiri, menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dengan sebaik mungkin dan tak boros. Mematikan jika bak penuh dan jangan sampai terlupa. Jadi, yuk atur penggunaan air mu sekarang.
