Mohon tunggu...
Sofa Urwatul W
Sofa Urwatul W Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

be unique be urself be you

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lika-liku Mimpi

10 Juli 2020   19:58 Diperbarui: 10 Juli 2020   19:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup dengan segala hiruk pikuknya membuatku tersadar bahwa apa yang kita inginkan tidak selalu akan jadi kenyataan. Tuntutan hidup yang keras membuat beberapa orang tereliminasi sendiri di lingkungan hidupnya.

Memiliki harapan yang baik itu bagus, tetapi jika harapan itu tak terwujud sakitnya bisa sangat dalam. Dalam hidup kita tentu harus memiliki tujuan dan mimpi yang jelas. 

Menjalani hidup tanpa itu semua, menurutku sangat sia-sia.

Seseorang pernah berkata bahwa "mimpilah setinggi langit karena jika kau terjatuh maka kau akan jatuh di antara bintang-bintang"

Kata-kata itu menurutku bermakna sangat dalam. Dari sana aku belajar bahwa tak salah untuk bermimpi sangat tinggi apa pun saat itu, yang terpenting ialah kita tidak lupa untuk mewujudkannya.

Bagi diriku pribadi, dalam hal pencapaian sebuah mimpi itu tidak selalu mulus. Aku manusia biasa tentu memiliki mimpi yang sangat ingin aku wujudkan.

Suatu waktu, seorang gadis muda dihadapkan dengan situasi lingkungan yang menyepelekan mimpinya ini. Orang-orang itu berpikiran bahwa sang gadis tidak bisa mewujudkan itu semua. Mereka berpikir bahwa sang gadis bukan siapa-siapa dan hanya orang-orang tertentu yang bisa mewujudkan mimpinya.

Mulanya ia sangat sedih akan hal itu. Tetapi tuhan maha adil. Dihadapkannya ia dengan orang-orang seperti itu, tuhan juga memberikan ia keluarga serta sahabat yang selalu mensupport akan mimpi-mimpinya ini.

Dan hari pembuktian pun datang. Tuhan mengabulkan segala doa, mimpi, dan keinginan. Dan sekali lagi tuhan membuktikan bahwa orang-orang yang meremehkanku tidak lebih tinggi kedudukannya dari keadaanku saat ini.

Pada dasarnya mereka semua tidak tahu bagaimana doa dan usaha seseorang dalam mencapai mimpinya, bukan?

Dari sepenggal kisah tadu, semesta membuktikan dan tuhan mengabulkan siapa saja yang benar-benar bersungguh-sungguh mencapai mimpinya maka itu semua akan terjadi.

Mimpi tidak melihat siapa kamu dan dimana kamu berada saat ini. Tapi mimpi melihat bagaimana kamu memperjuangkannya.

-Juli 2020-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun