Bergas, Kabupaten Semarang (04/08), Pandemi Covid-19 ini menimbulkan dampak negatif, salah satunya pada perekonomian masyarakat. Hal ini juga terjadi pada warga di Lingkungan Congol, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Â Mayoritas warga Kelurahan Karangjati bekerja sebagai buruh pabrik yang berada disekitar wilayah Karangjati. Namun dengan adanya pandemi ini, banyak warga yang kehilangan pekerjaan utamanya.
Salah satu terobosan untuk menambah penghasilan masyarakat yang di inisiasi mahasiswa KKN Undip, Sofatun Misrofah, yaitu Pelatihan Pembuatan Kokedama. Hal ini juga dilatar belakangi karena banyak ibu-ibu di wilayah Karangjati yang memiliki hobi menanam tanaman hias di rumahnya.
Kokedama merupakan teknik menanam dari Jepang tanpa menggunakan pot. Teknik ini menempatkan tanaman dalam bola tanah kemudian membungkusnya dengan lumut lalu mengikatnya dengan tali.Â
Namun pada program KKN ini, moss diganti dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Selain itu, kokedama memiliki beberapa kelebihan seperti perawatan yang mudah dan cocok bagi orang yang hobi berkebun namun memiliki lahan sempit.
Sehubungan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), program KKN terpaksa dilakukan secara daring melalui grup Whatsapp dengan tujuan menghindari kerumunan. Pelatihan pembuatan kokedama menggunakan media video yang telah di unggah di kanal Youtube.
Dengan dilakukan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai bahan pengganti pot tanaman, dapat memperluas hobi mengenai tanaman hias dan menjadi peluang usaha di tengah masa pandemi Covid-19.
Penulis: Sofatun Misrofah (Biologi - Undip)