Bom telah meledak 21/10/2016 di Bumiputera.
Begitu keras nan bising meluluh-lantakkan segalanya.Menghujam nurani tak berdosa. Bumiputera terbelah dua, satu bagian menjadi PT AJB dengan aset , portofolio,IT, SDM .
Satu bagian lagi tetap di AJB Bumiputera dengan manajemen di nonaktifkan , karyawan,agen semua diteror akan dipidanakan jika tidak mengindahkan perintah OJK.
Pemegang polis Bumiputera tersakiti kembali.Di saat negara ini sibuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan, OJK mengatas namakan penyehatan membentuk "Pengelola Statuter" untuk Bumiputera yang justru ironinya menebar bom membunuh penggiat ekonomi kerakyatan.Inilah corak ketidak adilan!
Ataukah dilema neokapitalis..?
Berdasarkan pasal 33 UUD'45,"Perekonomian Indonesia disusun berdasarkan usaha bersama, berazaskan kekeluargaan".
Bukankah pemerintah harus patuh terhadap konstitusi dan  melindungi rakyatnya ? Namun 2 kali putusan Mahkamah Konstitusi untuk membuat UU Usaha Bersama tak pernah di gubris pemerintah.
Pemegang polis adalah rakyat jelata yang terluka.Mereka yang tak tahu kalau mereka yang jadi korban.Semuanya pasrah terdiam tak bisa berkata-kata lagi bahkan tangisannyapun sudah tak menyisakan air mata.Klaim yg menjadi harapannya tak jelas kapan dibayar.
BPA dan BOD yg ikut memainkan orkestra sinetron bak drakor yang episodenya tak pernah berakhir bagaikan virus Covid 19 yg ganas di Bumiputera .Merekalah yang tak pernah belajar dan menghargai para pejuang ekonomi kerakyatan yang di perjuangkan para pendiri Bumiputera.
Pikirannya picik ,tak punya hati nurani semuanya dihitung dengan kalkulator untuk kepentingan pribadi,berkuasa semaunya seperti rentenir dengan mengorbankan masyarakat sebagai nasabah yang memeras keringat demi kewajiban membayar premi polis.
Hanya uang yang mereka mau namun mereka membuat puing-puing kerusakan  di Bumiputera.Melampiaskan nafsu serakah bengal ikut sebuah konspirasi?Mereka hanya menumpang hidup dan menumpang kaya di Bumiputera tapi mereka tidak bisa merawat justru membunuhnya dengan tidak bermoral dan tidak beretika.
SOS Bumiputera.
Save nasabah Bumiputera!