Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cerita Ibu Kota

18 Mei 2022   22:15 Diperbarui: 23 Juli 2022   15:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi  |  Cerita Ibu Kota

Soetiyastoko

Teratai ungu sendu wajahmu
terbeban pilu

Mengapung dijernihnya telaga
cinta terkoyak

Sedangkan sepi menggenangi
benak dan  hati
Di tengah riuhnya bejana kota

Setir bundar besar
dan
kaca depan lebar

Tiga pedal, lembut ditekan bergantian.
Kau buat melaju nyaman
sepanjang koridor pas badan bus besar
Trans Jakarta

Baca juga: Puisi: Bertemu Kamu

Kau berusaha tegar-ramah
dan
tetap sabar,
Di kegetiran kehidupan
Bolak-balik menyusuri pengapnya jalan Ibukota.
Mengantar penumpang

(Pagi tadi di  pool seusai sholat subuh, kau lihat dan dengar, suami-mu digelandang petugas. Tertangkap basah pesta narkoba bersama perempuan-perempuan berbaju tak sopan)

Mengapa ada perempuan pejuang kehidupan, tak diperlakukan layak ?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun