Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung

5 Oktober 2021   00:49 Diperbarui: 5 Oktober 2021   01:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Soetiyastoko


Katamu,
aku murid terbaikmu
hari ini lulus,
kau sebut
untuk turun gunung.
Tak ada lagi halaman buku
dan tetesan ilmu yang tersisa
untuk
kau ajarkan kepadaku.

Katamu,
aku mampu mengalahkanmu,
bagaimana aku bisa percaya
atas
kalimatmu
itu ?

Sekarang
coba tebaklah,
dibelakang punggungku,
tanganku memegang burung.
Pertanyaanku,
hidup atau matikah
burung yang kupegang ini ?

Muridku
Kau yang hebat
cerdik dan pandai
hampir tak ada
yang
bisa menandingimu.

Aku tak akan jawab pertanyaanmu
karena
bila kusebut burung itu hidup
kau akan matikan,
sekali cekik dilehernya
sedang
bila kusebut burung itu mati
maka
kau terbangkan.

Muridku,
bijaklah bersikap dan bertindak
karena itulah
buah kepatuhan dan ketaatan
pada
Penciptamu
serta saripati ilmu.

Itu sejatinya
Ijazah.

BPA, 8 Desember 2020
Ditulis ulang dari seorang rekan trainer yang kukagumi dan kuhormati.

Soetiyastoko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun