Mohon tunggu...
Soesi Sastro
Soesi Sastro Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Sosial dan Lingkungan

The secret of change is to focus all energy not on fighting the OLD but on building the NEW

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pak Raden Kakek Fey

31 Oktober 2015   17:37 Diperbarui: 31 Oktober 2015   18:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

“Lillahi wa inna ilaihi raji'un telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs. Suyadi (Pak Raden), pada hari jumat malam jam 22.20 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya, segala salah, khilaf dan kekurangan. Semoga yang pergi diberikan tempat yang indah, dimasukan ke dalam barisan orang yang beriman, diterima segala amal ibadahnya, menjadikan segala karyanya cahaya yang menerangkan. Aamin ya robbal alamin”. Demikian pesan singkat sahabat saya Fey melalui group WA. Saya langsung membalas ucapan belasungkawa tersebut .

Tokoh pendongeng itu tutup usia pada usia 82 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta karena sakit kritis.

Dikenal sebagai pendongeng cerita anak-anak yang mampu menghidupkan tokoh yang diceritakannya sedemikian rupa kepada para pendengarnya, Drs. Suyadi atau ‘pak Raden’ ini hebat. Dari sekedar pengisi suara sampai memerankan tokoh yang diceritakannya. Melalui kepiawaiannya inilah, tokoh pak Raden dalam serial boneka si Unyil mampu hidup di dalam fantasi anak-anak, remaja, bahkan para orangtua, kakek nenek kita.

Belum ada yang mampu menandingi ‘Pak Raden’. Pernah pada tahun tujuh puluhan sampai delapan puluhan ada serial boneka Kuncung Bawuk di TVRI Yogyakarta, tetapi serial ini belum bisa mengalahkan ketenaran dan ketokohan pak Raden dan si Unyil yang disiarkan TVRI Jakarta.

Ditengah hiruk pikuknya globalisasi, berita-berita kriminal, korupsi, debat sana-sini di televisi, tentu kita rindu film boneka untuk anak-anak sebagai media membangun karakter sejak dini. Model cerita ala si Unyil yang ringan, lucu, mendidik, menginspirasi anak-anak untuk berperilaku dan berbudi baik. Kita tentu rindu dengan ketokohan pak Raden yang dimainkan Drs. Suyadi. 

Kata-kata bijak pak Raden yang saya ingat adalah 'Orang itu kalau berkarya harus dimulai dengan cinta'

'Pak Raden'  dikenal sangat dekat dengan anak-anak, meskipun beliau dikabarkan tidak memiliki putra kandung. Ini yang membuat saya bertanya-tanya saat Fey mengatakan ‘kakek kami tercinta’ dalam pesan singkatnya.

Kami karyawan PFN sangat dekat dengan ‘Pak Raden’ seperti kakek sendiri Bu Soesi, demikian Fey diujung telepon. Pak Raden adalah bagian dari serial film boneka si Unyil produksi Perum Perusahaan Film Negara (PFN) salah satu BUMN Indonesia, dimana Fey berkarya. 

Selamat jalan ‘Pak Raden’, selamat jalan kakek tercinta (SOE/2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun