Mohon tunggu...
Soesi Sastro
Soesi Sastro Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Sosial dan Lingkungan

The secret of change is to focus all energy not on fighting the OLD but on building the NEW

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waduh, Jokowi Ngapain Aja?

19 Oktober 2015   23:43 Diperbarui: 20 Oktober 2015   15:35 3775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 20 Oktober 2015 genap setahun pemerintahan Jokowi-JK. Sebagai presiden satu satunya di dunia yang jebolan fahutan jelas saya menaruh harapan besar pada beliau untuk perbaikan kondisi tatakelola kehutanan Indonesia, atau minimal yang paling sederhana menghutankan kota. (baca juga http://www.kompasiana.com/soesi-sastro/kelambu-forest-in-the-city-dan-the-city-in-the-forest_562346a750f9fdbb11cd70d6)

Sejak awal kepemimpinannya, Jokowi telah membuat heboh para pihak yang tidak setuju beliau memenangkan pemilu. Pujian, sindiran, kecaman dan segala macam kritik dari para komentator tak habis-habis dan tak bosan-bosannya dilontarkan, bahkan sampai sekarang.

Setahun memang singkat, tetapi ada beberapa perubahan yang dirasakan orang awam seperti saya. Pertama, pernah anak saya yang kelas dua SMA sepulang sekolah berbinar-binar matanya dan berkata bahwa Ujian Nasional bakal dihapus, ujian menegangkan itu tidak ada lagi. “Ibu tidak perlu stress lagi seperti waktu dulu kakak ikut UN” begitu kata anak saya. Alhamdullilah, tentu sebagai orangtua dan para orangtua lain lega dengan keputusan pemerintah ini.

Kedua, para ibu-ibu tiba-tiba sibuk mencari tahu bagaimana cara bisa segara mendaftar ke BPJS. Mereka baru menyadari pemerintah mengurus kesehatan rakyatnya. Rumah sakit swasta juga mulai bisa menerima pasien-pasien pembawa kartu BPJS, tidak terbayangkan sebelumnya. Ini juga keputusan pemerintah.

Ketiga, saya baca di media bahwa perusahaan bernama Petral yang selalu diributkan di dalam negeri itu tiba-tiba dibubarkan. Perusahaan ini diduga menjadi sumber persoalan impor minyak ke Indonesia. Keputusan yang sangat berani dari pemerintah.

Keempat, harga BBM lebih mahal karena subsidi BBM dihapus pemerintah. Ini bagus karena selama ini harga BBM yang berlaku ternyata palsu alias bukan harga sebenarnya, sehingga masyarakat terlena, tidur, padahal di Negara lain masyarakat begitu efisien menggunakan BBM.

Kelima, Di luar Jakarta, bandara-bandara baru dibangun, gres. Artinya bandara di ibukota-ibukota propinsi itu berubah total. Demikian juga sistem kepelabuhanan udaranya lebih praktis, kondisi bandara tidak lagi semrawut, kebijakan penutupan loket-loket tiket bandara juga membuat semakin nyaman. Ini pasti juga kebijakan pemerintah Jokowi lewat Kementerian Perhubungan yang Menterinya transformer itu.

Keenam, demikian juga pelabuhan-pelabuhan laut semakin bersih. Sebut saja Gapura Surya Nusantara milik PT Pelindo 3, tidak kalah dengan lobi checkin penumpang di bandara Soekarno-Hatta. Belum lagi perubahan yang sangat heboh di pelabuhan Tanjung Priuk baru-baru ini yang dikelola PT Pelindo 2. Kabarnya, mafia-mafia pelabuhan peti kemas mulai berguguran. Saya yakin ini juga bagian dari upaya pemerintah menjadikan perekonomian lebih baik.

Ketujuh, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pilihan Jokowi luar biasa kompeten menangani pengelolaan laut Indonesia. Terobosan yang akan dicatat sepanjang sejarah adalah keputusannya menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Belum pernah ada di era presiden sebelumnya. 

Kedelapan, pembangunan infrastruktur terutama jalan tol mulai terlihat dimana-mana. Sebut saja tol Cipali, tol yang akan menghubungkan Solo ke Kertosono, tol Sumatera juga MRT dan LRT yang segera direalisasikan. Perkembangannya sangat massif, kasat mata.

Kesembilan, pemerintah ternyata cukup berani melaksanakan eksekusi mati pada gembong narkoba yang merusak generasi muda dengan dasar hukum yang kuat. Juga proses-proses hukum yang terus berjalan di KPK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun