Mohon tunggu...
Soesi Sastro
Soesi Sastro Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Sosial dan Lingkungan

The secret of change is to focus all energy not on fighting the OLD but on building the NEW

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sekolah Renang Langsung dari Tuhan

17 Oktober 2015   20:44 Diperbarui: 17 Oktober 2015   22:46 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran olah raga selalu ada di sekolah. Entah muatannya banyak atau sedikit tetapi anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) selalu ada pelajaran olahraga. Tetapi untuk tingkat SLTA biasanya bisa ikut pelajaran ekstra kulikuler basket, renang atau apa saja yang disediakan sekolah.

Bagi anak-anak atau generasi muda yang ingin lebih mahir, mereka harus ekstra belajar sendiri. Kursus atau ikut-ikut klub swasta biasanya menjadi pilihan. Itu situasi di kota-kota besar. Bagaimana di daerah terpencil seperti di Papua Barat khususnya Kais di Sorong Selatan ini misalnya.

Jangan tanyakan itu. Mereka bisa bersekolah saja sudah untung, boro-boro belajar olahraga khusus. Selain biaya tidak ada, fasilitas juga tidak tersedia.

Anak-anak kecil di Bosiro dan Taburi Distrik Kais, Sorong Selatan umumnya tidak pernah belajar olahraga resmi. Olahraga yang mereka kenal dari kecil adalah berenang, selalin main sepakbola ringan. Kepiawaian mereka berenang tidak diragukan lagi. Setiap hari anak-anak mandi di sungai yang cukup dalam dekat kampung. Berenang adalah kewajiban dan gaya hidup yang tidak tertulis bagi mereka. Orangtua sebagai pendidik berfungsi sebagai pemberi contoh perilaku kepada anak-anaknya secara turun temurun. Jadilah mereka perenang-perenang alam yang tangguh, tinggal memberikan sentuhan teori praktis.

Kalau saja pemerintah jeli, pastilah diantara puluhan anak yang setiap hari berenang di sungai distrik Kais bisa punya potensi menjadi atlit kelak kemudian hari. Kenapa tidak dicoba mencari bibit-bibit muda dari kampung-kampung seperti ini. Dibandingkan anak-anak di kota besar yang harus berlatih ke kolam-kolam khusus, membayar mahal, maka anak-anak pelosok hutan Papua ini luar biasa kuat dan tangguh dan bisa dicoba ketrampilannya.

Hanya dengan celana pendek mereka langsung ambyur masuk ke air, berenang beramai-ramai sekalian mandi siang. Sekolah olahraga renang yang sangat menyenangkan dan alami. Kata mereka, kami belajar langsung dari Tuhan. (SOE/2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun