Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mimpi Lahirnya Bank Gojek dari Bank Artos, Nyata atau Cuma Angan?

28 Desember 2019   19:33 Diperbarui: 28 Desember 2019   19:41 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi/ Canva Premium

Jika pun sudah naik kelas jadi bank BUKU II, Bank Artos tidak serta merta menjadi bank yang bisa bersaing untuk layanan digital meskipun disokong oleh mitra seperti Gojek. Bank Artos harus bisa naik kelas minimal menjadi Bank BUKU III, dengan kebutuhan modal minimum Rp5 triliun agar ruang ekspansinya terbuka dengan lebar. 

Itu pun akan tetap sulit bersaing dengan bank BUKU IV seperti, Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank Panin. Toh, persaingan bank cenderung berada di BUKU IV, sedangkan bank papan tengah bak penonton persaingan ketat para bank dengan kasta tertinggi. 

Apakah Jerry maupun Patrick mau menggelontorkan dana besar untuk mendongkrak kelas Bank Artos hingga menjadi bank BUKU III?

Untung-Rugi Investasi Patrick di Artos

Nah, di sini ada yang menarik, status transaksi pembelian Bank Artos Jerry Ng lewat PT Metamorfosis adalah akuisisi, sedangkan status pembelian Bank Artos oleh Patrick adalah investasi. Jadi, ada kemungkinan Patrick tidak berminat menjadikan Bank Artos sebagai Bank Gojek atau Gojek malah tidak membutuhkan entitas semacam bank toh sistem pembayaran maupun paylater sudah bisa dilakukan melalui entitas fintechnya. 

Patrick Walujo lewat Wealth Track Technology membeli 161,03 juta lembar saham Bank Artos di harga Rp395 per saham. Artinya, dia menggelontorkan sekitar Rp63,6 miliar.

Opini ini juga saya tuliskan lengkap di laman Suryarianto.id

Nah, jika dihitung dengan harga saham Bank Artos saat ini, artinya Patrick memiliki simpanan uang senilai Rp446,06 miliar. Nilai itu naik 601,26% dibandingkan dengan nilai saat dia membeli saham Bank Artos.

Lantas, apakah itu bisa langsung dijualnya kembali? tentu saja tidak, siapa pula yang mau membeli saham yang mengalami kerugian dalam 5 tahun terakhir termasuk kuartal III/2019 kemarin.

Di sinilah peran Jerry Ng dan kawan-kawan eks direksi BTPN untuk membenahi kinerja Bank Artos. Jerry Ng yang berpengalaman sebagai bankir Danamon dan BTPN sangat kenal sekali dengan segmen kredit UMKM yang juga menjadi target pasar Bank Artos. 

Selain itu, Jerry Ng yang membawa Anika Faisal adalah direksi yang membangun Jenius di BTPN. Artinya, bisa jadi Jerry Ng dan Anika akan menjadikan Bank Artos sebagai bank digital yang bisa menjangkau UMKM lebih dalam lagi. 

Namun, proses itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bank Artos butuh waktu 1-3 tahun untuk bisa kembali pulih kinerja keuangannya. Setelah itu, tidak lantas Bank Artos menjadi layak dijual dan menarik minat pembeli. Mungkin dibutuhkan waktu 5-8 tahun untuk memoles Bank Artos menjadi bank digital bersegmen UMKM yang mumpuni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun