Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kedai Kopi Lokal Bakal Ganggu Pasar Starbucks?

7 Juli 2019   13:57 Diperbarui: 7 Juli 2019   14:03 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerai Fore Coffee di Stasiun Sudirman yang menggantikan posisi gerai Starbucks. / foto pribadi

Selain Starbucks, MAP Boga juga mengelola beberapa merek tempat makanan minuman lainnya seperti, Pizza Marzano, Krispy Kreme, dan Cold Stone. Namun, kontribusi pendapatan merek kedai makanan minuman selain Starbucks masih tergolong rendah. 

Jika melihat perkembangannya sejak 2014, bisnis minuman MAP Boga yang mayoritas berasal dari Starbucks masih mendominasi ketimbang sumber pendapatan lainnya. Pertumbuhan pendapatan dari bisnis minuman itu pun rata-rata bisa tembus 22,24% setiap tahunnya. 

Terakhir, bisnis minuman MAP Boga mencatatkan pendapatan senilai Rp1,68 triliun pada 2018. Lalu, pendapatan bisnis minuman kuartal I/2019 tumbuh 15,54% menjadi Rp456,14 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. 

Dari segi pertumbuhan aset, Starbucks Indonesia mencatatkan rata-rata kenaikan sebesar 21,9% per tahun sejak 2016. Sampai kuartal I/2019, aset Starbucks Indonesia sudah tembus Rp1,51 triliun. 

Nilai aset Starbucks Indonesia itu juga paling besar dibandingkan dengan merek restoran dan kedai makanan minuman milik MAP Boga lainnya.

Selain geliat Starbucks Indonesia di bisnis kedai kopi, beberapa startup kopi Indonesia lainnya juga mulai diguyur uang oleh investor. Dua diantaranya adalah Fore Coffee dan Kopi Kenangan. 

Penetrasi dua startup kopi itu seolah mengingatkan Luckin Coffee yang membuat Starbucks China kelabakan. 

Apalagi, ada fakta kedai Starbucks di Stasiun Sudirman, Jakarta, harus digantikan dengan Fore Coffee. Hal ini bisa jadi sinyal startup kopi mulai menganggu dominasi Starbucks. 

Sejauh ini, Kopi Kenangan telah meraih pendanaan total senilai US$28 juta. Pendanaan pertama diberikan oleh Alpha JWC Ventures senilai US$8 juta, sedangkan pendanaan selanjutnya disokong oleh Sequoia India senilai US$20 juta. 

Dengan pendanaan itu, Kopi Kenangan memiliki target besar untuk bisa menembus pasar Asia Tenggara seperti, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Singapura. 

Lalu, Kopi Kenangan juga menargetkan bisa tambah hingga 1.000 gerai di seluruh Indonesia. Jumlah gerai itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah gerai Starbucks saat ini yang sekitar 400 gerai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun