Mohon tunggu...
Ade'Yukie Soentanie
Ade'Yukie Soentanie Mohon Tunggu... pengarang -

pengarang novel Jalan Takdir, Nol Ketemu Satu. aktivis Himpunan mahasiswa Islam (HmI). kontak: 082193429719 email: Soentanie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dibudayakan Guru Dan Dibungkam Murid

23 November 2015   01:46 Diperbarui: 23 November 2015   01:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

            ….. Lengkap sampai jawaban terakhir.

Kemudian menutup telepon saya dengan pacar saya. Lalu saya mencatat kembali di selembar kertas yang paling kecil. Seperti yang sebelumnya…

Tiba-tiba datang teman saya kekosan. Dia meminta kunci jawaban. Saya langsung memberinya tanpa ada rasa pelit sedikitpun dalam jiwa saya. Teman saya ini mencatat kunci jawaban itu yang masih ada dalam ponsel saya, kotak masuk. Teman saya ini tanya kepada saya,darimana kunci jawaban ini. saya kemudian SMS teman saya yang mengirimkan saya kunci jawaban tersebut. Dan balasannya; ini dari pak guru kita yang mengajar pelajar besok yang di ujian-kan. Saya dan teman saya sudah tahu siapa guru yang mengajari kita mata pelajaran Matematika. Dan tak lama kemudian masuk lagi pesan dari teman saya: jangan cerita-cerita kepada teman-teman yang lain, kalau kunci jawaban ini dari guru Matematika kita. Siap! Saya membalas SMS teman saya itu.

Kembali lagi saya dan teman-teman saya masuk dalam kelas, mengikuti ujian nasional. Dan ujian kali ini, pengawasnya sangat baik. Dia mengatakan kepada semua siswa dan siswi untuk menyontek. Katanya; hati-hati… Jangan sampai kedapatan menyontek. Dan saya dan teman-teman saya tidak ada lagi membaca soal ujian nasional. Semuanya langsung mengeluarkan selembar kunci jawaban dan mengisi lembaran jawaban dengan tenang dan hati-hati. Luar binasa… Dan sampai hari teakhir ujian nasional. Saya dan teman-teman saya masih tetap diberikan kunci jawaban.

*

Dan saya kira hanya saya dan teman-teman saya yang mendapatkan keberuntungan. Ternyata setiap tahun adik-adik kelas saya yang sudah duduk di bangku kelas tiga SMA mengalami hal yang sama seperti apa yang saya dan teman-teman saya rasakan. Adik-adik kelas saya juga diberikan kunci jawaban saat ujian nasional. Adik-adik kelas saya di bantu oleh guru-guru dalam ujian nasional. Sungguh baik guru-guru saya di sekolah saya. Dan ternyata selama ini tidak ada yang tahu dan berani menceritakan kepada siapapun. Baik kepada kedua orang tua, pak menteri, dan pak polisi yang berjaga saat ujian. Ah! Ternyata selama ini guru-guru dan murid membungkam semua kebohongan dalam ujian nasional. Dan ternyata guru-guru masih saja membudayakannya…

            Apakah ini yang dinamakan pendidikan?

            Apakah ini yang dinamakan seorang guru?

            Apakah ini yang dinamakan kebaikan?

            Apakah ini yang akan menjadikan pendidikan lebih baik?

            Apakah ini yang kedua orang tua dirumah inginkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun