Mohon tunggu...
soemitros
soemitros Mohon Tunggu... -

warga negara biasa yang belajar peduli...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Tragedi Brexit Tak Berulang Pada Mudik 2017

5 Juni 2017   10:57 Diperbarui: 5 Juni 2017   11:47 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Umum Jasa Marga Desi Arryani saat meninjau Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, Jawa Barat, Jumat (24/2). GT Cikarut ditambah dari 13 menjadi 20 gardu selama arus mudik 2017. (foto; sumitro)

TRAGEDI Brexit (Brebes Exit) atau pintu tol keluar Brebes di Jawa Tengah pada arus mudik lebaran 2016 menjadi pengalaman yang sangat berharga. Pengguna jalan, dalam hal ini pemudik, tentu tidak ingin kejadian itu terulang pada mudik lebaran 2017 yang tinggal menunggu hari.

Semua pihak berbenah. Itulah mengapa pengalaman menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kementerian Perhubungan beserta instansi terkait sejak kejadian itu, sekaligus melaksanakan program pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla di bidang infrastruktur, terus berkoordinasi agar kesiapan mudik dan arus balik kali ini benar-benar siap.

Siap dalam arti arus mudik berjalan lancar, memberikan kenyamanan berikut aspek keselamatan  pengguna jalan yang akan melintas di jalur tersebut. Meski arus mudik sebenarnya tidak melulu di darat atau di jalur pantai utara (Pantura).

Sejauh mana langkah antisipatif yang dipersiapkan Kemenhub demi kelancaran, kenyamanan dan keselamatan pemudik? Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan gambarannya baru-baru ini.

Disampaikan, Kemenhub telah dan akan terus berkoordinasi dengan para stakeholder agar secara keseluruhan kesiapan sarana dan prasarana mudik lebaran 2017 berjalan lebih baik dari tahun 2016 lalu. Baik koordinasi menyangkut arus angkutan udara, angkutan laut dan angkutan darat.

Koordinasi dilakukan dengan Kepolisian, Kementerian PUPR, Kominfo, Kementerian ESDM, Kemenkes, BMKG, Basarnas dan para BUMN sektor transportasi. Baik Pelindo I-IV, Angkasa Pura I dan II, PT ASDP hingga PT KAI.

Secara keseluruhan, kesiapan sarana dan prasarana berbagai moda transportasi untuk mudik sudah 80 persen lebih. Kegiatan ramp check atau pengecekan kelayakan armada transportasi baik bus, kapal laut, pesawat hingga kereta api juga sudah dilakukan.

Pengecekan kelayakan moda bus dilakukan di beberapa terminal, termasuk koordinasi dengan operator agar mempersiapkan bus dengan baik. Yakni bus yang secara umum kondisinya layak jalan agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan.

Sektor udara yang diprediksi mengalami kenaikan penumpang sebesar 9 persen, disampaikan Menhub telah dilakukan pengecekan. Hasilnya, ditemukan adanya kekurangan minor dan pihak maskapai diminta segera memperbaiki kekurangan kecil tersebut.

Pada mudik lebaran 2017 kali ini, Kemenhub memperkirakan ada enam titik rawan terjadinya penumpukan pemudik. Masing-masing Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Stasiun Senen, Brebes Exit (Brexit), Pelabuhan Batam dan Pelabuhan di Balikpapan.

Untuk penanganan kepadatan jalan di Brexit, hasil koordinasi nantinya dilapangan penanganan dibawah komando Kepolisian RI. Kementerian PUPR turut berkejaran mengurangi titk-titik kemacetan Brexit dan jalur pantura lain, termasuk di jalur tengah atau Tol Cipali dan di jalur selatan.

Di jalur selatan, tepatnya di wilayah Prupuk Purwokerto yang banyak bersinggungan langsung dengan jalur kereta api oleh Kementerian PUPR telah dibangun flyover. Pembangunan hingga kini telah mencapai 90 persen dan diharapkan selesai pada saat mudik nanti.

Fasilitas pendukung keselamatan pemudik juga dipersiapkan. Dari penambahan marka-rambu di jalan-jalan alternatif yang masih minim marka dan penambahan fasilitas rest area dengan memanfaatkan alihfungsi Jembatan Timbang.

Kesulitan mendapatkan bahan bakar di tengah kemacetan pada tahun lalu, dari hasil koordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina, nantinya akan disediakan bensin eceran ukuran 5 liter, 10 liter dan 25 liter di jalan-jalan yang dilewati pemudik.

Sementara di titik penyeberangan terpadat di Merak yang diperkirakan pada arus mudik dan arus balik kali ini mencapai 1,4 juta penumpang dan 320 kendaraan, PT ASDP selaku operator meyiapkan beberapa langkah antisipatif.

Skenarionya antara lain menyiapkan kapal ukuran besar dan kecepatan tinggi yang beroperasi selama dua minggu masa arus mudik dan balik. Dengan begitu pergerakan kapal menjadi lebih cepat. Selain itu akan dilakukan pengaturan flow kendaraan mobil dan penumpang di area dermaga.

Tahun ini, Kapal Roro turut dioptimalkan untuk mengurangi kepadatan di jalan raya. Khususnya rute dari Jakarta menuju Lampung dan Semarang yang nanti dilayani PT Atosim dan PT ASDP. Kapal dengan tonase 5000 GT dengan masing-masing tiga kali cruise (PP) yang dapat menampung hingga 6000 penumpang dan 300 unit sepeda motor.

Terakhir, sebagai bagian antisipatif dari ancaman teror seperti kejadian di halte TransJakarta Kampung Melayu, nantinya pihak keamanan TNI dan POLRI akan berjaga mengamankan beberapa titik seperti terminal, bandara, pelabuhan dan stasiun.

Satu lagi, program mudik gratis untuk penumpang dan sepeda motor. Kemenhub menyelenggarakan program mudik gratis dengan menggunakan angkutan bus dan truk, kereta api dan kapal penyeberangan dengan total jumlah penumpang yang dapat diangkut sebanyak 208 ribu penumpang dan 48 ribu unit sepeda motor.

Yang bersiap mudik, persiapkan fisik dan kendaraan dengan baik. Jaga keselamatan selama berkendaran, karena keluarga menunggu di rumah. #SiapUntukMudik. Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun