Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden RI 2024 Versi Mitologi Jawa

4 Oktober 2022   14:30 Diperbarui: 4 Oktober 2022   16:51 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto beberapa tokoh nasional yang dianggap layak menjadi capres 2024 oleh banyak kalangan. Sumber : Tempo.co

"Kepercayaan masyarakat jawa terhadap mitologi tentang siapa sosok calon pemimpin bangsa ini telah mengakar kedalam kosmologi politik orang-orang jawa."

Dalam budaya jawa, hal-hal yang berbau mitos dan klenik merupakan sesuatu yang masih banyak dipercayai dan diyakini oleh sabagian besar masyarakat jawa hingga saat ini.

Walaupun sebagian besar mitos dan klenik yang diyakini oleh orang jawa tidak bisa dinalar dengan akal sehat dan logika, nyatanya sebagian mitos dan klenik yang dipercayai oleh orang jawa tersebut sudah terbukti kebenarannya.

Salah satu contohnya adalah terkait kepecayaan orang jawa terhadap ramalan-ramalan Prabu Jayabaya.

Prabu Jayabaya adalah raja di Kerajaan Panjalu Kediri yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana. Baliau menjadi Raja Kediri pada kurun waktu 1135 sampai dengan 1159 Masehi.

Selain sebagai seorang raja, Prabu Jayabaya juga dikenal sebagai seorang peramal ulung yang ramalannya mampu melintasi zaman sehingga masih dipercaya oleh banyak orang hingga saat ini.

Salah satu kitab ramalan Prabu Jayabaya yang paling terkenal adalah Jongko Joyoboyo. Dalam kitab Jongko Joyoboyo ini Prabu Jayabaya meramalkan tentang pemimpin-pemimpin Indonesia atau presiden yang beliau sebut dengan No-To-No-Go-Ro.

Kata Notonogoro atau ada yang menyebut Notonagoro berasal dari dua frasa kata berbahasa jawa, yakni 'Noto' yang berarti menata dan 'Nogoro' yang berarti Negara. Dengan terjemahan bebas Notonogoro berarti menata negara.

Sebagian kalangan orang jawa kemudian menafsirkan ramalan pemimpin Indonesia oleh Prabu Jayabaya soal Notonogoro nya ini dengan mengaitkan nama presiden-presiden Indonesia yang pernah memimpin sampai dengan saat ini.

Penggalan kata 'No' dalam kalimat Notonogoro dikaitkan dengan nama Presiden Indonesia pertama Sukarno, penggalan kata 'To' dikaitkan dengan nama Presiden Indonesia kedua Soeharto, dan penggalan kata 'No' ketiga dikaitkan dengan nama Presiden Indonesia keenam dan ketujuh Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowidodo. Nama Jokowi dikaitkan karna nama kecil beliau yang diberikan oleh kedua orang tuanya adalah Mulyono.

Nama presiden Bj. Habibi, Gusdur dan Megawati tidak masuk hitungan karna hanya menjadi presiden pada masa transisi.

Jika merujuk pada ramalan Prabu Jayabaya diatas, Presiden Indonesia selanjutnya atau Presiden RI 2024-2029 menurut mitologi jawa adalah tokoh yang ada penggalan kata 'Go' atau 'Ga' pada namanya. Melihat nama-nama bakal calon presiden yang beredar saat ini, bacapres yang ada penggalan kata 'Go' atau 'Ga' pada namanya adalah Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Jendral (Pur) TNI Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno.

Namun menurut penafsiran penulis, kata Notonogoro dalam buku legenda Jongko Joyoboyo yang ditulis oleh Prabu Jayabaya tersebut bisa juga dimaknai lain.

Jika kita perhatikan dengan seksama, maka setiap penggalan kata dalam kalimat Notonogoro selalu berakhiran dengan huruf 'O'. Hal ini linier jika dikaitkan dengan nama-nama Presiden Indonesia keturunan jawa yang pernah sukses memimpin Indonesia minimal satu periode masa jabatan. Nama-nama Presiden dimaksud selalu berakhiran dengan huruf 'O' pada namanya. Mereka adalah Presiden Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Sekali lagi, nama Presiden Bj. Habibi, Gusdur dan Megawati tidak masuk hitungan karna tidak ada akhiran huruf 'O' pada namanya.
Ketiadaan huruf 'O' pada akhiran nama mereka inilah yang diyakini oleh mitologi jawa membuat kepemimpinan mereka tidak bisa langgeng.

Lalu siapakah Presiden RI 2024 menurut mitologi jawa ramalan Prabu Jayabaya versi penafsiran penulis diatas?

Nama-nama bakal calon presiden 2024 yang masuk kategori namanya diakhiri dengan huruf 'O' yakni, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Jika mitologi jawa ramalan Prabu Jayabaya diatas benar, maka salah satu dari nama bakal calon presiden diatas punya peluang untuk terpilih menjadi presiden pada pemilu 2024 mendatang.

Kesimpulan

Kita boleh percaya boleh juga tidak dengan kebenaran mitologi jawa tentang siapa calon pemimpin bangsa ini sebagaimana yang mereka yakini. Namun faktanya, keyakinan mereka akan kebenaran ramalan Prabu Jayabaya tentang sosok Ratu Adil Notonogoro masih hidup dalam kosmologi politik jawa hingga saat ini.

Dan siapapun tokoh yang akan terpilih menjadi Presiden RI di pemilu tahun 2024 nanti, akan menjadi pembuktian benar atau tidaknya mitologi jawa ini.

Kita tunggu saja!

Pematang Gadung, 5 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun