Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sejarah Besar di Tangan Orang-orang Kurus

12 November 2019   08:39 Diperbarui: 12 November 2019   08:47 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Salim, salah satu pahlawan penting yang terkenal dengan kesederhanaan dan kehebatan pikirannya, bersama Ir. Soekarno - Foto: Republika

Tubuh yang kurus tidak melulu negatif. Di negeri ini, ada banyak sejarah lahir dari figur-figur yang terbilang bertubuh kurus. Itu sudah dibuktikan oleh Jenderal Sudirman, sampai dengan Agus Salim dan Hoegeng Iman Santoso. Joko Widodo, presiden hari ini, pun menjadi salah satu sosok yang sedang menulis sejarahnya, dari kalangan mereka yang secara fisik terbilang kurus. 

Tidak. Ini bukan sedang mengatakan bahwa mereka yang bertubuh kurus saja yang punya jasa. Namun, semata-mata untuk untuk mengukuhkan bahwa untuk menanggung sesuatu yang besar, fisik bukan segalanya. Ini yang mau saya ketengahkan. 

Kepemimpinan adalah urusan jiwa dan karakter yang menyatu bersamanya. Itu juga yang bikin seorang Sudirman, dalam keadaan ia sudah tidak berdaya, bahkan sakit-sakitan, namun sekadar tersebut namanya saja, bisa memulihkan semangat juang para pejuang yang harus terjun ke medan perang. 

Hoegeng, yang notabene menyejarah sebagai seorang polisi sangat jujur ketika kejujuran dipandang langka, pun terlihat besar dan namanya dicatat sebagai nama besar karena kebesaran jiwanya.

Jenderal Hoegeng dalam buku biografi Polisi: Idaman dan Kenyataan
Jenderal Hoegeng dalam buku biografi Polisi: Idaman dan Kenyataan
Tak ketinggalan dengan Agus Salim, yang memiliki postur terbilang mungil, punya ketangguhan sebagai negosiator di meja-meja perundingan yang disegani lawan.

Saat jabatan begitu menggoda, peluang bersenang-senang pun terbuka, dan kesempatan menangguk keuntungan di depan mata, Hoegeng mampu menahan godaan. Ia hanya fokus pada pekerjaannya sebagai abdi rakyat, menjaga nama kepolisian, hingga setelah ia meninggal dunia pada 14 Juli 2004, namanya tetap hidup di banyak hati.

Begitu juga Agus Salim dan Sudirman, mendapatkan tempat besar karena kehidupan mereka sebagai orang besar di era yang penuh tantangan yang jauh lebih besar daripada fisik mereka, mereka mampu menunjukkan pengabdian. Mereka nyaris tidak peduli, bagaimana menangguk kesenangan dari jasa-jasa yang pernah mereka berikan. Fokus mereka hanyalah pengabdian.

Saat orang-orang merindukan pemimpin baik, nama-nama pemimpin bertubuh kurus seperti Sudirman dan Hoegeng, mampu memberikan inspirasi baik; dari bagaimana menjalankan tanggung jawab dengan baik hingga mengakhirinya sebaik-baiknya. 

Hari ini, Jokowi belum tiba pada titik kesimpulan; apakah ia adalah pemimpin yang memiliki akhir sebagaimana para pahlawan-pahlawan kurus tadi, atau tidak. Namun bagi para pendukungnya, terlepas ada yang mendukung semata untuk turut mencicipi bagian kue kekuasaan, tak sedikit juga yang mengimpikan kelak ia pun mampu menuntaskan semua dengan sebaik-baiknya. 

Saat Jenderal Sudirman berada di Jakarta setelah lama di medan perang - Foto: Wikipedia
Saat Jenderal Sudirman berada di Jakarta setelah lama di medan perang - Foto: Wikipedia
Jokowi masih berada di tampuk kekuasaan, masih bertahan, dan ia masih menghadapi banyak tantangan. Tak jarang ia diadang kiri kanan, dan ia mesti mampu bertahan dan menahan diri.

Beberapa kali bertatap muka secara langsung dengan sosok Jokowi, terkadang saya melihat ada kelelahan di wajahnya. Di sisi lain, ada tekad-tekad yang terlihat tetap kuat, setiap ia berbicara tentang bagaimana negerinya hari ini, dan mau ke mana negeri ini ingin ia bawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun