Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Lelaki Berburu Selangkangan

16 Oktober 2010   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Keburukan yang memang tidak mampu bisa dilihat oleh iblis sekalipun." Ia bicara seperti terbata-bata. Aku sedang tidak tertarik menyela.

"Teramat jarang lelaki bisa melihat keturunan Hawa dengan hati. Mereka hanya pergunakan mata yang sel-selnya tersambung langsung ke kemaluannya. Lalu, mereka bicara sastra. Menulis keindahan. Menuangkan keindahan dalam kata-kata. Bau mulutnya takkan lagi tercium karena hidung Hawa sudah sudah tidak berfungsi sejak pertama kali lelaki bicara."

"Lelaki, akan benar-benar mencintai dengan hati ketika mereka sudah berhenti berkata-kata. Ketika tong-tong sampah memiliki aroma yang tidak mirip laki dengan bau mulut lelaki. Selain itu...selebihnya, hanya tipuan-tipuan yang dilakukan dengan indah."

"Lelaki seperti itu, akan diketahui kalau ia adalah seekor babi hanya ketika ia sudah mati."

Jakarta, 16 Oktober 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun