Mohon tunggu...
Sodik Permana
Sodik Permana Mohon Tunggu... Wiraswasta - JnT Cargo

Penikmat filsafat dan penulis pemula yang senantiasa berusaha konsisten dalam belajar sesuatu yang belum terfahami.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masalah, Besar atau Kecil?

21 September 2022   12:05 Diperbarui: 21 September 2022   12:12 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Masalah || Sumber: Popbela.com

Kehidupan itu sangat dinamis, apa yang terjadi merupakan sesuatu diluar yang kita kira dengan berbagai asumsi. Erat hubungan aksi-reaksi merupakan suatu hukum alamiah yang pasti, rumus sederhana bahwa setiap tindakan kita kepada apapun pasti memiliki reaksi seperti yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya. 

Kita sebagai manusia selalu mengalami perubahan, perubahan itu tentu dominan dari pemahaman kita artinya perubahan akan memiliki arah sebagaimana pemahaman kita, jika pemahaman kita pertambah dan perkembang maka perubahan yang kita alami akan sesuai dengan perkembangan itu, perubahan yang berdasarkan pemahaman akan memberikan nilai baik terhadap perubahan tersebut. Begitulah seharusnya manusia berubah seharusnya, karena pemahaman adalah sesuatu yang niscaya dari manusia, seuatu karunia terbesar Tuhan untuk mahluk-Nya, apalagi kita mempu mensinergiskan pemahaman dengan hati kita, maka itulah manusia sejatinya. 

Hal yang penting lainya dalam kehidupan adalah bagaimana kita menghadapi setiap masalah, sebagian orang bahkan saya pribadi sempat mengatakan bahwa 'masalah besar sulit untuk di selesaikan', itu merupakan hal wajar bagi kita karena pada kenyataannya masalah itu besar bagi kita dan sulit untuk keluar darinya. 

Namun ketika kita bandingkan, meskipun pada dasarnya sifat alamiah manusia sedikit kurang suka ketika dibandingkan, itu barangkali berlaku ketika perbandingan yang kita lakukan oleh diri dan untuk serta dalam diri sendiri, jika perbandingan itu terkemuka didepan orang lain. Tentu kita pernah mendengar istilah 'keras terhadap diri, lembut terhadap orang lain', seseuatu yang sulit untuk dijalankan seperti melakukan perbandingan diri dengan yang lain di dalam diri sendiri, dalam konteks tertentu hal demikian memiliki dampak positif bagi kita, karena itu merupakan tahap belajar untuk rendah hati.

Berbicara tentang masalah, masalah itu terjadi ketika apa yang kita rencanakan dengan maksud dan tujuan tertentu tetapi adanya kekeliruan dalam rencana tersebut maka munculah masalah atau masalah itu muncul karena kesalahan kita saat melakukan sesuatu baik itu tugas atau bukan. Garis besarnya bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh setiap manusia dan terjadi karena kegagalan rencana, keadaan dimana persepsi kita menganggap ketika ada dua faktor (realitas atau keadaan) atau bisa lebih yang kemudian pertemuan kedua faktor tersebut membingungkan kita. 

Masalah juga muncul sebagai sebabnya adalah ketidak mampuan atau kekurangan ilmu kita terhadap sesuatu yang akan kita lakukan, kesadaran kita tentang realitas yang kita hadapi dan terketahui bahwa realitas itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan maka itu merupakan masalah, tidak terlepas dari sesuatu yang kita rencakan saja melainkan setiap realitas yang kita sadari serta keberadaan kita ada diantara realitas tersebut lalu benak kita mengatakan itu tidak sesuai maka itulah masalah, hakikatnya bahwa masalah itu bersifat harus diselesaikan. 

Dalam beberapa literatur penelitian mengatakan bahwa dari setiap masalah (aksi) akan memunculkan solusi atau jawaban (reaksi) dengan sifat alternatif yang artinya setiap masalah pasti memiliki jawaban yang lebih dari satu, secara deduktif kita akan menyeleksi setiap jawaban menjadi satu jawaban yang efektif. Hal-hal semacam ini muncul berdasarkan impresi manusia selama ia hidup, dengan kesadaran bawaan (id,ego dan super ego) akan mengarahkan kepada hal demikian. Impresi ini menjadi salah satu pendukung atas penemuan jawaban dari setiap masalah ketika adanya kesamaan faktor antara masalah atau sederhananya sudah memiliki beberapa bagian kecil informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Dari uraian diatas dapat kita fahami bahwa ketika kita menghadapi masalah itu sebenarnya tidak ada ukuran dari masalah tersebut, artinya masalah itu tidak ada yang besar dan tidak ada yang kecil, semua masalah akan mudah apabila kita mampu menganalisa dan mengumpulkan setiap data atau informasi yang berkaitan atau memiliki hubungan dengan masalah tersebut, disini impresi memiliki peran penting karena akan membentuk susunan faktor dari jawaban masalah, singkatnya bahwa kefahaman kita atau ketika kita memiliki ilmunya maka masalah itu akan terlihat mudah. Seperti halnya jika kita saat ini dengan pengalaman yang lebih dari keadaan kita beberapa tahun lalu, kemudian kita mencoba mengingat masalah-masalah yang pernah kita hadapi tentu kita akan menganggukan kepala dan dalam benak mengatakan 'oh iya yah, masalahnya sederhana', nah itulah yang dimaksud. 

Kemudian ketika kelak kita dihadapi suatu masalah baru yang bisa saja kita menganggap masalah itu besar atau sulit, kuncinya adalah sebanyak apa kita memiliki informasi yang berkaitan atau memiliki hubungan dengan masalah itu dan secermat apa kita mereduksi jawaban tersebut. Artinya semua itu bergantung pada pemahaman kita, ilmu kita dan kelogisan kita ketika mereduksi jawaban. 

Hal penting lainya harus kita tanamkan bahwa setiap masalah jika kita merasa tidak mampu atau dalam keadaan tidak tenang atau ingin mencurahkan bercerita kepada orang lain yang kita anggap dapat menenangkan hati dan fikiran, sejatinya kita bisa klasifikasikan orang sekitar kita yang kita anggap mampu menerima keluhan atau membantu menyelesaikan maslah kita. 

Sederhanya bahwa ada dua kriteria orang diluar diri kita yang bisa membantu menemukan atau mengeluarkan kita dari masalah, pertama orang yang mengeluarkan masalah tanpa masalah, kedua orang yang membantu mengeluarkan dari masalah tanpa masalah lain. Klasifikasi ini penting karena akan menentukan penyelesaian masalah kita, sederhananya cari dan pilihlah orang berdasarkan kebaikan dari latar-belakang orang tersebut, maksudnya kita bisa memperhatikan setiap apa yang disarankan orang tersebut sebagai bahan atau informasi tambahan, dua atau tiga orang bahkan lebih itu sebaiknya kita anggap sebagai input data yang kemudian kita pilih secara deduktif atau komparasikan informasi tersebut sehingga kita mendapati satu jawaban yang pas. Karena sejatinya ketika kita memiliki masalah maka hanya kitalah yang bisa keluar dari masalah itu sendiri, adapun orang diluar kita adalah sebagai input tambahan informasi dalam penyusunan jawaban atau dalam proses kita keluar dari masalah tersebut.

Intinya kita kembali lagi memahami bahwa pengatahuan, pemahaman dan kualitas ilmu manusia menjadi tanda suatu zaman yang berkembang dan beradab, dalam hal ini pula bahwa ke-ilmu-an manusia sangatlah penting sebagai penyelesai per-masalah-an. Sehingga ini sebagai reminder pribadi untuk terus belajar memahami agar mengerti arti kemudahan hidup dengan ilmu dan pengetahuan. 

Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan dan apabila ada kesalahan dalam tulisan ini mohon maaf dan mohon koreksinya.

-Salam Literasi-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun