Mohon tunggu...
Sobat Budidaya
Sobat Budidaya Mohon Tunggu... Penulis - Media

Knowledge Center for Sustainable Aquaculture in Indonesia #aquacultureforfuture #ayobudidayaikan |Campaign |Product |Project |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HIMAKUA IPB Selenggarakan Rangkaian E-Conferences Akuakultur dalam AQUAFEST IPB 2021

26 Oktober 2021   20:52 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:08 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aquaculture Festival IPB 2021 menghadirkan berbagai rangkaian e-conferences dalam pelaksanannya di tahun ini, mulai dari webinar, talkshow dan workshop berskala nasional hingga international webinar yang turut mengundang pembicara expert dengan kualifikasi tinggi dalam dunia akuakultur.

Rangkaian e-conferences tersebut dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh lebih dari 8.000 peserta melalui platform Zoom Meeting dan live streaming Youtube dengan peserta dari berbagai kota di Indonesia hingga mancanegara. Rangkaian Talkshow dengan tema “Ekspor Ikan Hias” dan “Bisnis Ikan Konsumsi” sukses menghadirkan narasumber yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya. “Pada tahun 2024, Indonesia, khususnya dalam sektor perikanan nasional ditargetkan untuk meningkatkan nilai ekspor hingga $8milyar, dan komoditas ikan hias memiliki peranan penti`ng didalamnya” ujar Machmud, SP. M.Sc selaku Direktur Pemasaran PDSPKP KKP RI dalam sambutan kegiatan Talkshow “Ekspor Ikan Hias” AQUAFEST 2021, di platform Zoom Meeting pada 5 September 2021.

Daniel Paskalis selaku owner Louis Aquamax mengungkapkan bahwa “Di masa pandemi saat ini, terjadi peningkatan permintaan ikan hias di China dan India, termasuk di Indonesia sendiri yang ditunjukkan dengan mulai menjamurnya usaha ikan hias”. Direktur Utama Minaqu yaitu Noor Achlis, SE, juga turut hadir untuk menjelaskan perkembangan produksi ikan hias di Indonesia, “Dalam memaksimalkan potensi ikan hias di Indonesia kita harus paham dalam melihat potensi mana yang harus dikembangkan dan tantangan apa yang harus segera ditangani” imbuhnya. “Di sisi lain, Singapura merupakan negara yang sukses melakukan re-ekspor ikan hias dengan sebagian besarnya berasal dari Indonesia - Hal ini perlu menjadi perhatian khusus untuk kita” tambah Daniel Paskalis.

Pada hari Sabtu 18 September 2021, Talkshow dengan tema “Bisnis Ikan Konsumsi” juga sukses diselenggarakan dan berhasil mencapai tujuannya untuk mendorong masyarakat menekuni bisnis ikan konsumsi. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, Aquaculture Festival yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini sangat sejalan untuk mengimplementasikan kebijakan saat ini yang sangat bergantung pada perikanan budidaya dan menjadi sorotan untuk kita semua. 

Pendapatan sejumlah 324,5 triliun diproyeksikan akan didapatkan melalui sektor perikanan budidaya, dan tentunya akan diraih melalui kerja sama yang sinergis, salah satunya dengan peran akademik dan mahasiswa” ungkap Dr. TB. Haeru R, A. Pi., M. SC. selaku Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI yang menjadi key note speaker pada talkshow AQUAFEST 2021.

Tujuan sustainable aquaculture akan dicapai melalui sinergi yang baik serta diiringi dengan pengembangan IPTEK, sebagaimana yang disampaikan Muhammad Fuadi, M. Si dari PT Suri Tani Pemuka JAPFA, bahwa “Peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya akan mudah didapatkan melalui teknologi dan inovasi. 

Sustainable aquaculture hanya akan didapatkan melalui integrasi holistic setiap komponen penting dan pendukungnya, yang berfokus kepada economic development, social responsibility, dan environmental sustainability”. Agus Purnomo Wibisono, S.Pi, M.M selaku founder IWAKE turut membagikan pengalamannya bahwa dalam melakukan bisnis budidaya ikan harus dapat mengendalikan resiko seminimal mungkin, “Semua kegiatan selalu ada resiko, namun hal itu dapat diminimalisir dengan meningkatkan skill, network, dan link, serta belajar dengan based practice di industri untuk menambah pengalaman” imbuhnya.

Webinar AQUAFEST 2021 dilaksanakan dalam tiga rangakain dengan mengangkat tema mengenai pakan alami dan budidaya udang. Pakan alami menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam mendukung produktivitas akuakultur. 

Pakan alami tersebut didapatkan dari berbagai organisme yang tersedia di alam dan umumnya memiliki kesediaan yang berlimpah. Haris Muhammad, M.Sc selaku Former Supporting Scientist, The Leibniz Institute of Freshwater Ecology and Inland Fisheries, Berlin juga mengungkapkan “Saya yakin dengan penggunaan pakan alami yang optimum ini dapat mendorong perkembangan akuakultur yang lebih baik, utamanya untuk meningkatkan produktivitas ikan di Indonesia”. 

“Kegiatan ini memberikan kesempatan besar bagi kita semua untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu artemia, khususnya dalam akuakultur, serta mengapa artemia dibutuhkan dan harus dioptimumkan dalam akuakultur” ungkap Technical Service Manager Artemia and Life Feed Test Centre Global of INVE Aquaculture, Fransesco Lenzi pada kegiatan International Webinar “Natural Feeds for Increasing The Productivity of Sustainable Aquaculture” pada hari Sabtu 4 September 2021. 

Dokpri
Dokpri

Webinar dengan tema budidaya udang dilaksanakan dalam dua rangkaian, dengan mengakat topik bahasan mengenai lingkungan budidaya udang dan penyakit vibriosis pada udang. “Hasil produksi udang di Thailand sebelumnya 8 miliar sedangkan sekarang hanya tersisa 2,5 miliar. Ciri-ciri udang yang terserang AHPND yang dapat dilihat oleh mata yaitu hepato sedikit pucat, lengket bila di tekan, dan dapat dilakukan test PCR agar lebih mengetahui jenis vibrio yang menyerang” ungkap Andrew Shinn, PhD selaku Technical Support Manager INVE Aquaculture dalam Webinar dengan tema “Kupas Tuntas Strategi Penanganan Penyakit Vibriosis” pada 18 September 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun