Tidak ada yang salah dalam hal mencintai, siapapun itu. Hanya saja cinta harus tahu tempat dan keadaan. Jangan menuliskan kebahagiaan sendiri dengan menoreh luka dalam dada perempuan lain. Itu bodoh. Jika cinta, diam saja. Apalagi bicara tentang kekasih orang lain. Memang seorang lelaki punya tempat bagi empat perempuan di hidupnya, tapi bukan dengan cara merebut. Mungkin bisa dibicarakan baik-baik. Jika bisa.
Siapapun tidak ingin ditakdirkan berada dalam satu keadaan, mencintai lelaki yang telah memiliki kehidupan. Tapi tidak sedikit perempuan yang rela menyerahkan hidupnya untuk seorang lelaki milik perempuan lainnya. Semua orang punya hati untuk mencintai. Tapi bukankah cinta itu sendiri berhak dikendalikan agar tidak jatuh dengan cara yang salah?
Perempuan yang mencintai kekasih orang lain dianggap berdosa karena telah melampaui batasan cinta dan hakikatnya sebagai perempuan yang seharusnya menjaga perasaan perempuan lainnya.Â
Dunia ini terlalu sinis memandang cinta itu sendiri. Cinta adalah kemuliaan dalam bentuknya sendiri. Bukan sebagai bahan obral pemuas nafsu. Ingin memuaskan nafsu kok bawa-bawa cinta. Cinta adalah cinta, nafsu adalah nafsu. Jangan disamakan. Mereka beda tempat. Perempuan yang mencintai akan tahu letak cinta dan kemuliaannya. Ada yang harus dikorbankan, bahkan cinta itu sendiri.
Kepada perempuan yang mencintai kekasih orang lain, berbahagialah sebab anda masih punya hati dan bisa mencintai. Tapi bersiaplah patah dan jatuh, sebab seorang lelaki tidak akan bertahan lama pada cinta yang diawali dengan luka perempuan lainnya. Lepaskan cinta itu dan pergilah ke suatu tempat di mana cinta lain yang lebih mulia bisa didapat. Bukan memaksakan kehendak. Karena tidak semua cinta berhak memiliki tuannya.
Aku menulis ini tanpa kebencian. Sebab aku belajar dari banyak perempuan yang mencintai kekasih orang lain. Bukan belajar menjadi mereka, tapi belajar tentang kekuatan lebih yang harus kupersiapkan untuk menghadapi banyak keadaan di depan.Â
Kekasihku adalah lelaki yang bisa saja dicintai oleh banyak perempuan di luar sana. Aku harus melawan ketakutanku dengan menjadikannya sebagai jalan untuk tabah dan berdo'a. Percayalah, kekasih dari lelaki yang anda cintai memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh perempuan yang mencoba merebut miliknya.Â
Tetaplah mencintai dengan jalan yang baik. Perempuan itu ada dua jenis, fitnah dan fitrah. Jadilah perempuan yang fitrah dan menjaga hati tanpa menyakiti.Â
Salam sayang dariku,
Siti Nuzulia Regar