Mohon tunggu...
Rere Snow
Rere Snow Mohon Tunggu... -

Aku hanya pemain kata, bukan penyair. Aku menulis berdasarkan apa yang ingin kutulis. Aksaraku sederhana namun bermakna bagi ruang rasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Pemangsa Ulung"

28 November 2011   21:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau ibarat pemangsa ulung
Mindik-mindik kau hampiri jiwa lemahku, untuk santapanmu
Perlahan membelai, hingga kau melahap sekujur tubuhku
Kau sikat daging renyahku
Kau cabik-cabik , hingga terkoyak ragaku
Kau isap darah pengharapanku
Hingga tiada lagi yang tersisa dari diriku

Lalu kau pergi setelah terpuaskan nafsu liarmu
Berlalu,.. Tanpa sedikitpun berfikir kepedihanku
Tabiatmu melumat kewibawaanmu
Tanpa menoleh, keangkuhanmu menyisakan aroma busuk dipembaringan terakhirku

Puas sudah hawa laparmu
Kini kau siap beranjak mencari mangsa baru
Mengendus-endus gelagat yang dapat kau buru
Lalu menerkam hingga masuk kedalam mulutmu

Owh dasar pemangsa liar
Tak cukupkah kau menjajakan nafsumu
Satu persatu kau jerat oleh pesonamu
Tampak indah, namun kegagahanmu hanyalah isapan jempol dimataku
Kau tak layak kukagumi, karena
Kau tak saja pemangsa yang ulung
Namun kau juga pecundang berwajah penuh topeng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun