Komunikasi merupakan suatu hal yang pasti dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun alam yang ada di sekitar kita. Adanya komunikasi membantu kita untuk mengetahui hal-hal yang ada di sekitar kita. Komunikasi juga membantu kita dalam membangun hubungan dengan sekitar. Ternyata, yang membutuhan komunikasi tidak hanya manusia dengan manusia saja, tetapi komunikasi juga dibutuhkan antara manusia dengan lingkungan.
Komunikasi antara manusia dengan lingkungan dapat disebut sebagai komunikasi lingkungan, yang juga cabang dari disiplin ilmu komunikasi. Sebagai langkah awal, sebaiknya kita mengenal yang dimaksud dengan komunikasi lingkungan. Penulis menyajikan definisi komunikasi lingkungan dari tiga buku sebagai perbandingan. Buku pertama adalah Encyclopedia of Communication Theory dari Littlejohn & Karen (2009), buku kedua Environmental Communication dari Working paper (1999), buku ketiga Environmental Communication and the Public Sphere dari Robert Cox (2010).
Littlejohn & Foss
Menurut Littlejohn & Karen, 2009 , h. 344, komunikasi lingkungan adalah gabungan dari komunikasi dan relasi manusia dengan lingkungan. Komunikasi lingkungan berfokus pada cara manusia dalam berkomunikasi tentang alam karena mereka percaya komunikasi memiliki dampak yang besar bagi krisis lingkungan yang ada. Tujuan dasar dari mempelajari komunikasi lingkungan dalam mengaplikasikan dan membuat teori diharapkan tidak hanya mampu dalam memahami dan menjelaskan, tetapi juga mampu bekerja keras untuk memperbaiki hubungan manusia dengan alam.
Komunikasi lingkungan sering mengatakan bahwa komunikasi tidak hanya mencerminkan, tetapi juga mengonstruksi, memproduksi, dan menaturalisasi sebagian hubungan manusia dengan lingkungan. Hubungan manusia dengan alam terbentuk dari negosiasi dengan komunikasi budaya, komunikasi publik, komunikasi interpersonal, media massa, budaya populer, dan lain-lain. Hal-hal yang membentuk komunikasi tentang alam juga berdasarkan sosial, ekonomi, konteks politik dan minat. Adanya hal tersebut turut membantu untuk membentuk komunikasi kita. Seringkali ketika kita tidak waspada, akan menuntun kita untuk langsung melihat alam dengan beberapa sudut pandang sambil melihat pemandangan alam yang lain dengan samar-samar.
Working paper
Menurut buku kumpulan laporan tersebut (1999, h. 8), komunikasi lingkungan adalah sebuah rancangan dan strategi dari proses komunikasi dan produk media untuk mendukung kebijakan yang efektif, partisipasi publik dan kecocokan dalam pengimplementasian projek terhadap ketahanan lingkungan. Komunikasi lingkungan dianggap penting karena dibentuk dari unsur-unsur yang kompleks, yaitu dari ilmu, hukum, manajemen bisnis, politik dan sikap manusia, serta banyak penjualan dan interaksi dengan cara analisis yang menyeluruh.
Komunikasi lingkungan berhubungan dekat dengan Non-formal Environmental Education (NFEE), yang mempelajari proses mencakup pengetahuan, nilai, sosial-ekonomi, dan kemampuan teknik yang berhubungan dengan prosedur yang memfasilitasi perubahan norma-norma dan latihan terhadap keberlanjutan pembangunan dalam aksi memecahkan masalah. Sehingga dalam komunikasi lingkungan, pemilihan metode, alat, dan teknik sangat penting karena komunikasi lingkungan harus memperhatikan tujuan dari penyampaian informasi, cara pesan diinterpretasikan dan dijalankan.
Robert Cox
Komunikasi manusia dibentuk berdasarkan tindakan simbolik. Kepercayaan kita, sikap, dan perilaku berhubungan dengan alam dan masalah lingkungan termediasi oleh komunikasi. Ruang publik pun muncul sebagai ruang lain bagi komunikasi tentang lingkungan. Menurut Cox, 2010, h. 20-21, komunikasi lingkungan dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, komunikasi lingkungan secara pragmatis, merupakan pelajaran, peringatan, persuasi, mobilisasi, dan penolong kita untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Ini semua merupakan instrumen dari komunikasi kita yang mungkin terjadi pada kita, seperti: the work of communication-in-action. Ini adalah kendaraan bagi pemecahan masalah dan debat, dan seringkali menjadi bagian dari kampanye pendidikan publik.
Kedua, komunikasi lingkungan secara konstituatif, dapat dikatakan membantu untuk konstitusi, atau sebagai penggugah, representasi alam dan masalah lingkungan mereka sebagai subjek untuk kita pahami. Dengan membentuk persepsi kita tentang alam, komunikasi lingkungan mungkin mengundang kita untuk merasakan hutan dan sungai sebagai ancaman atau hadiah, untuk menghormati sumber alam sebagai alat eksploitasi atau sebagai alat vital pendukung sistem kehidupan, sebagai sesuatu untuk menaklukan atau sebagai sesuatu untuk melindungi.
Dalam komunikasi lingkungan, kita akan mempelajari berbagai hal, seperti environmental rhetoric and discourse,media dan jurnalisme lingkungan, partisipasi public dalan pembuatan keputusan lingkungan, pemasaran sosial dan kampanye pembelaan, kolaborasi lingkungan dan pemecahan konflik, risk communication, Â representasi alam dalam budaya populer dan pemasaran hijau.
Dari ketiga sumber buku di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi lingkungan sejatinya berisi tentang relasi antara manusia dengan alam sekitarnya, karena alam sekitar kita juga mampu merespon segala perbuatan-perbuatan kita. Jika kita menghargai alam, maka alam pun akan memberikan yang membuat manusia merasa nyaman dan tenteram. Sebaliknya, ketika kita memperlakukan alam dengan tidak adil, maka alam pun dapat menjadi sebuah ancaman bagi kehidupan manusia.
Ranah yang dipelajari dari komunikasi lingkungan pun meliputi sosial-ekonomi, kultural, dan berbagai jenis komunikasi yang dapat menunjang pemecahan masalah antara manusia dengan lingkungan. Selain itu juga, media turut berperan dalam membentuk persepsi kita tentang alam. Porsi pendidikan mengenai alam, paling besar kita dapatkan melalui lembanga non-formal. Dari situ kita kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
SESILIA NOVENDA / 150905633
FISIP UAJY / KOMUNIKASI LINGKUNGAN
Daftar Pustaka :
Anonim. (1999). Environmental communication: Applying communication tols towards sustainable development. Danvers, USA: OECD publications. (Working paper).