Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... -

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Youtube : Smartfm Banjarmasin Link Youtube goo.gl/bXtwuV

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tagihan Tunggakan Retribusi Pasar Masih Rendah

19 September 2018   08:49 Diperbarui: 19 September 2018   09:14 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadisperindag Banjarmasin - Khairil Anwar saat memberikan keterangan.


Setelah berjalan beberapa bulan, upaya penagihan tunggakan retribusi pasar di Banjarmasin baru mampu terealisasi sebesar 5 miliar Rupiah, dari jumlah tunggakan yang hampir mencapai 15 miliar Rupiah selama puluhan tahun.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin - Khairil Anwar mengakui, rendahnya realisasi tagihan tunggakan pasar tradisional yang disebabkan beberapa faktor. Di antaranya pemindahtanganan lapak dagangan kepada pedagang lain, dan melemahnya kondisi perekonomian di pasar tradisional. "Alasnya macam - macam, ada yang pedagang itu cuman menyewa saja dan pemiliknya tidak di Banjarmasin" ucap Khairil. Selain itu juga banyaknya kios yang sudah lama kosong dan tidak berfungsi, namun masih dihitung sebagai potensi Pendapatan Asli Daerah - PAD, seperti Pasar Sudi Rapi yang tercatat ada 219 kios. Sementara itu, pasar yang paling banyak memiliki tunggakan retribusi berada di UPT II, yakni Pasar Lima dan Pasar Baru. Kendati demikian pihaknya mengaku akan terus berupaya untuk melakukan penagihan tunggakan retribusi, melalui metode cicilan dengan 2 kali pelunasan.


Seperti diketahui sebelumnya, target Pendapatan Asli Daerah - PAD Kota Banjarmasin dari sektor retribusi pasar sebesar 6,7 miliar Rupiah pada tahun lalu tidak tercapai. Hal ini dikarenakan potensi PAD sudah tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, salah satunya adalah tidak beroperasinya lagi objek pajak, namun masih tercatat di data potensi pendapatan. (Ju)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun