Mohon tunggu...
Suzanna Hadi
Suzanna Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Maarifat

Ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kepanikan Mendengar Tsunami dan Kebocoran PLTN di Fukushima, Jepang yang Terjadi Tahun 2011

7 Oktober 2021   05:47 Diperbarui: 7 Oktober 2021   05:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari  Jumat, 11 Maret 2011, jarum jam menunjukkan angka 1 siang lebih sedikit ketika telepon gengam saya berdering-dering memberi tahu bahwa ada sms yg masuk. 

Saya raih benda mungil itu, ada dua sms, satu dari Nurul adik  dan satu lagi dari Rosmita sahabat saya.

Isi kedua sms itu hampir sama, mengkonfirmasikan berita yang mereka dengar dan lihat di televisi di Indonesia yang mengabarkan gempa dan tsunami yang sedang melanda Jepang. 

Saya langsung menjawab dengan mengatakan bahwa gempa bumi adalah hal yg biasa di Jepang dan terjadi berpuluh kali dalam setahun, oleh karena itu saya tekankan kepada mereka bahwa jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan kami, insya Allah kami baik-baik saja. 

Memang beberapa hari ini saya merasakan ada getaran-getaran ringan yang terjadi di dalam rumah kami, tapi saya menganggap hal itu biasa saja karena sudah sangat sering mengalaminya.

Namun ternyata jawaban saya tidak memuaskan mereka, suara dari telepon gengam kembali terdengar, isi smsnya mengatakankan bahwa bencana kali ini sangat dahsyat, mereka juga saudara-saudara yang lain di tanah air sangat mengkhawatirkan keadaan kami.

Belum sempat saya menjawab sms kedua tersebut, telepon berdering, saya angkat, ternyata suami dari tempat kerja menelpon, ini tidak biasa, tidak pernah suami menilpun diluar jam istirahat. 

"hallo" jawab saya, "hidupkan televisi ada gempa dahsyat di Sendai" tegas suami, dengan tergesa-gesa saya pecet tombol on di televisi dan berita serta gambar yang terlihat sungguh sangat mencekam membuat saya menggigil di tempat. 

Saya on kan yahoo messeger dan facebook, bak air bah pertanyaan dengan nada kekhawatiran berhamburan datang dari sanak keluarga dan sahabat-sahabat, tidak hanya yang ada di tanah air namun juga sahabat keluarga kami yang ada di Massachuset, Amerika Serikat, Rosita Kearney. 

Sejenak baru saya tersadar dengan pertanyaan di sms yang dikirmkan oleh Nurul dan Rosmita tadi, "pantas saja mereka tidak puas dengan jawaban saya yang alakadarnya" bathin saya.

Tidak perlu saya menjawabnya melalui sms lagi, karena kemudian mereka lebih memilih menumpahkan pertanyaan melalui YM dan FB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun