Mohon tunggu...
Slamet Taufik
Slamet Taufik Mohon Tunggu... wiraswasta -

Orang yang sudah melakukan perbuatan baik ataupun buruk,sesungguhnya orang tersebut sudah berdakwah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tukang Nipu, Tukang Parkir, Tukang Service

2 Agustus 2015   15:29 Diperbarui: 2 Agustus 2015   15:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya mempunyai saudara yang berprofesi sebagai tukang parkir di jalan pemuda semarang sebut saja namanya si fulan.kami sering bertemu hanya untuk sekedar guyon-guyon kadang membicarakan tentang banyak hal,pembicaraan itu banyak bersinggungan dengan permasalahan hidup sehari-hari beserta anomalinya.Si fulan ini tidak pernah pernah mengenyam pendidkan formal sedikitpun,meski hanya setingkat SD.Orang tuanya hanya mengajarinya belajar membaca dan menulis di tingkat paling dasar,belajar mengaji dan berdagang.Rupanya takdir menentukan lain,si fulan ini tidak tertarik untuk mengikuti jejak orang tuanya yang berprofesi sebagai pedagang,dan memilih bekerja di sektor informal dan berbagai pekerjaan serabutan lainnya.

Kadang saya banyak mendapat inspirasi dari tokoh si fulan ini dengan keteguhannya dalam menjalani kehidupan.saya banyak belajar keihlasan,kesabaran,keteguhan,kamandirian,pemasaran,sosial dan budaya yang malah jarang sekali di praktekkan orang lain.kami kenal sejak kecil,meski tidak berpendidikan si fulan ini mampu memanage kehidupannya dengan cerdas dan in the future dalam setiap langkah-langkahnya.si fulan mampu melihat apa yang tidak terlihat orang lain,seperti misalnya pembicaraan yang sering di bahas di metropolitan,isu-isu terkini dan segala problem yang sering menjangkiti masyarakat modern.

Si fulan pernah mengatakan kepada saya bahwa di masa yang sulit seperti ini yang survive dan tidak begitu pusing dengan kehidupan adalah tukang nipu, tukang parkir dan tukang servis begitu kelakarnya.saya pum menimpali candaannya ...lo kok bisa?terus apa alasannya?si fulan ini mengutarakan maksudnya yang kalau saya terjemahkan kalau profesi tukang parkir ini sama dengan profesional di bidangnya seperti dokter pengacara,konsultan,akuntan dan masih banyak lagi yang lainnya.ikut orang tidak,ber investasi juga tidak tapi di jalankan dengan kemandirian begitu kira-kira argumennya.si fulan ini menimpali bahwa ada sesuatu yang lebih penting,di sini tidak ada persaingan,tidak banyak berwacana,karena semuanya di jalankan dengan enjoy dan penuh tanggung jawab dan pasti tidak membuat kemrungsung hidupnya.sayapun berfikir dan sambil menginyakan guyonannya,saya fikir-fikir benar juga pendapatnya,malah kalau di bidang profesional lainnya banyak terjadi gesekan,persaingan yang begitu tajam.meski saya tahu si fulan sadar bahwa profesinya tidak prestise dan bisa kaya raya..lah kalau tukang service?tanya saya menyelidik.kalau tukang service adalah individu yang mau bekerja dan berwirausaha apa saja tanpa gengsi,milih-milih,sedikit wacana banyak bekerja dan halal tentunya,pokoknya yang cepat menghasilkan uang,apapun bisnisnya,apapun peluangnya.semuanya harus di raih dan di realisasikan segera.kalau saya terjemahkan maksudnya adalah yang di omongkan si fulan ini telah bersinggungan dengan mikro ekonomi sekaligus makro ekonomi dengan bahasa anekdot.

Saya jadi teringat teman yang pernah mengatakan bahwa individu yang survival adalah individu yang up to date dan selalu mengikuti perkembangan jaman.teman itu pernah menjadi KAMRA di era presiden habibie,menjadi operator offset,tukang bangunan,dan sekarang memelihara beberapa ekor kambing di tengah perkotaan,sekarang pun teman itu masih di perbantukan di kepolisian.

Dalam keheningan malam saya pun pernah ngobrol dengan guru mengaji saya,guru saya berkata bahwa kewaspadaan apapun,kemandirian yang ingin ditegakkan pun masing di menangkan oleh indiividu yang bekerja di sektor informal ini,di bandingkan dengan profesi elit lainnya seperti pengusaha,pejabat dan kesemuanya yang masih menyukai perdebatan.

Dalam suatu kesempatan yang lain lagi,saya pernah ngobrol dengan teman yang sangat misterius,teman ini pernah mengatakan bahwa individu yang bekerja di sektor informal ini lebih mulia dari pada yang sering berwacana tapi tidak pernah dilaksanakan,mereka bekerja dengan penuh kemandirian,tanpa embel-embel profesional,accesories,banyak bekerja sedikit bicara.mereka tidak takut persaingan,tidak risau dengan perdebatan.saya tidak begitu mengerti maknanya,hakekatnya,karena saya juga lagi belajar dari kata-kata filosofi ini,untuk sementara yang saya tangkap dari obrolan itu adalah banyak sekali anomali-anomali di masyarakat,banyak JARKONI(bahasa jawa) yang tidak pernah di praktekkan sehingga terjadi konslet-konslet lainnya.semuanya berfikir bahwa itu adalah emas dan berlian padahal sejatinya adalah batu kali.

Akhirnya selayang pandang dengan si fulan inipun membahas outputnya,kenapa semuanya ini bisa terjadi kesemrawutan di mana-mana.jawabannya beragam,semuanya ini terjadi karena hadirnya tukang tipu.tukang tipu yang di maksudkan disini pun adalah dalam arti luas,beragam kategorinya dan sangat banyak istilahnya.

Tukang tipu ini bisa tukang tipu agama,penipuan demokrasi,penipuan yang di legalkan dan masih banyak penipuan-penipuan yang banyak di bahasakan dengan canggih dan modern.koruptor,pengemplang,calo,perampok,maling dan masih banyak lagi istilahnya,ada yang di lakukan denagn konvensional dan ada yang di lakukan cukup dengan pena.yang konvensional ini tidak akan di bahas,karena si fulan mengganggap bahwa kehadiran oreman ini telah mengancam keselamatannya,si preman ini dalam tempo setahun sekali (dugderan) selalu merebut lahan parkirnya.tukang tipu ini banyak saingannya dengan geng dan klan lain,sehingga menurutnya tidak menarik untuk di bicarakan.yang menarik adalah tukang tipu yang memakai pena inilah yang tidak ada persaingan sama sekali,sedikit wacana (karena takut ketahuan) dan banyak bekerja.di dalamnya tidak ada konflik,kesulitan bergerak dan sangat hegemoni kekuasaanya,si fulan menyindir tukang tipu ini sangat cepat gerakannya melintasi ruang dan waktu.mereka memakai cara yang sangat profesional,dan yang pasti si fulan memlesetkan ucapannya kalau tukan tipu jenis ini jangan di ragukan servisnya.karena bisa melayani tukang parkir sampai membeli layanan tukang servis yang di dalamnya ada maharani,artis,anak SMA dan sangat pasti hasilnya bisa untuk membeli lahan parkir mobil mewah,pesawat,rumah,mata uang yang bisa berpindah-pindah lahan parkir dan pelayanannya.

ini adalah anekdot si fulan yang tidak pernak bersekolah,hingga meminta saya untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan ,agar indah seindah maharani tentunya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun