Mohon tunggu...
Slamet S
Slamet S Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Freelancer penulisan artikel SEO dan pembuatan website CMS Wordpress

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analisis Cara Belajar di Sekolah Dasar yang Masih Kurang Efektif

13 Agustus 2022   10:45 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:56 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik, kegiatan tersebut seperti mengikuti try out ukom gratis pada lembaga-lembaga pendidikan atau perusahaan swasta. Namun demikian, agar keberhasilan belajar tercapai, hendaknya kita mengetahui prinsip-prinsip belajar tersebut. Diantaranya adalah repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkalikali agar pengertian, keterampilan, dan sikap itu mendalam pada siswa.

Menurut Irham, M dan Wiyani, N.A mengatakan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah "proses yang dilakukan oleh individu siswa untuk memperoleh informasi, pengetahuan-pengetahuan baru, ataupun keterampilan dari lingkungan sekitarnya. Individu akan dikatakan telah belajar apabila telah ada perubahan yang nyata menuju keadaan yang lebih baik, dalam bentuk adanya perubahan kognitif, afektif, dan atau psikomotorik".

Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman. Banyak siswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya dan sering dijumpai siswa-siswi dapat berhasil karena mereka pandai, namun pada kenyataannya banyak siswa yang pandai yang tidak berhasil karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Mereka kebanyakan hanya mencoba menghafal pelajaran. Disinilah letak permasalahan, pentingnya keterampilan cara belajar. Seperti diketahui, belajar itu sangat kompleks. Belum diketahui segala seluk beluknya. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kecakapan dan ketangkasan berbeda secara individual. Walaupun demikian kita dapat membantu siswa dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efisien. Ini tidak berarti bahwa mengenal petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin sukses siswa. Sukses hanya tercapai berkat usaha keras.

Tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu. Disamping memberi petunjuk tentang cara-cara belajar, baik pula siswa diawasi dan dibimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktekkan dalam tiap pelajaran yang diberikan. Jika memiliki cara belajar yang baik maka setiap usaha belajar akan memberikan hasil yang baik juga. Kebiasaan yang baik haruslah ditanamkan dan dikembangkan disetiap siswa. Cara-cara dalam belajar bukan sesuatu yang sudah ada, tetapi sesuatu yang harus dibuat.

Namun yang jelas bahwa cara belajar masih belum diterapkan sepenuhnya oleh siswa hal ini terhubung dengan modalitas dan gaya belajar mereka masing-masing, setiap siswa mempunyai kecenderungan belajar berbada hal ini digolongkan dalam lima hal, yakni:


1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya


Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 21 November 2019 mengenai pembuatan jadwal dan pelaksanaanya dapat dijelaskan bahwa dalam pembuatan jadwal di temukan bahwa tidak semua siswa membuat jadwal belajarnya di rumah namun ada beberapa siswa yang membuat daftar belajarnya. Kemudian dalam pelaksanaannya, di temukan juga beberapa siswa yang belajar pada malam hari, sebagian dari mereka beralasan bahwa belajar pada malam hari lebih efektif karena susasananya tenang serta mereka mempunyai kegiatan lain, sekaligus pengantar tidur. Ia tidak merasa terikat atau keberatan dengan jadwal yang dibuatnya sendiri. Dan melaksanakan jadwal belajar secara teratur (continue) tanpa melanggar jadwal yang dibuatnya sendiri. Hal ini diperlukan agar bisa mengetahui sedikit materi yang belum dijelaskan guru saat proses belajar mengajar disekolah. Terkecuali ada alasan yang mendadak dan dapat menghambat kelangsungan jadwal belajar yang sedang berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa yang membuat jadwal belajar akan memiliki keteraturan dalam memanfaatkan waktu untuk belajar pada setiap mata pelajaran dan mengetahui sedikit materi yang belum dijelaskan guru saat proses belajar mengajar disekolah.

2. Membaca dan membuat catatan

Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan peneliti pada tanggal 21 November 2019 dapat dijelaskan bahwa siswa membaca buku sambil mencatat hal-hal penting yang perlu dilakukan untuk merangkum isi dari bacaan dibuku.

Hal itu terbukti ketika pada saat proses belajar mengajar terlihat siswa sedang membaca buku pelajarannya sambil memberi tanda pada buku tersebut dengan spidol warna-warni.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa membaca buku tujuannya untuk dapat memahami isi bacaan dengan membacanya berulang-kali dan meresapi bacaan agar paham akan makna buku yang dibaca kemudian menarik kesimpulan dari isi bacaan serta membuat catatanya dengan memberi tanda pada kata-kata yang penting pada materi yang sudah dicatat didalam buku tulis dengan bulpoint atau spidol warna-warni sehingga menarik untuk dibaca kembali saat mengulang belajar.

3. Mengulangi bahan pelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun