Mohon tunggu...
Slamet Ngatori
Slamet Ngatori Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Sedekah Bumi

22 Mei 2023   23:21 Diperbarui: 22 Mei 2023   23:24 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Majlis Az Zahir

TRADISI RUWAT BUMI

Ruwat bumi atau sedekah bumi adalah suatu tradisi yang ada di sebuah desa Kluwih Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, tradisi ini tentu sudah tidak asing bagi masyarakat jawa yang pada umumnya sudah melekat menjadi tradisi, sebagian besar masyarakat jawa menyebutnya sedekah bumi, masyarakat kami menyebutnya dengan ruwat bumi, ruwat sendiri yaitu artinya merawat, kemudian inilah cara masyarakat kami untuk besyukur atas tuhan yang selalu merawat dan menjaga bumi, tetapi pada intinya sama yaitu syukuran hasil bumi bentuk rasa syukur kepada tuhan yang telah memberikan kesuburan tanah bagi wilayah tanah jawa pada khususnya, selain makna atas syukuran kepada tuhan ruwat bumi menjadi ajang silaturahim.

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kluwih disetiap tahunnya, dan tepatnya pada bulan Dzulqo'dah atau kami menyebutnya bulan legeno, bulan yang diapit atau berada ditengah-tengah dua bulan hari raya yaitu hari raya Idhul Fitri pada bulan Syawal dan hari raya Idhul Adha pada bulan Dzulhijjah. 

Dengan suasana lebaran inilah kemudian masyarakat dengan antusiasnya menyambut tradisi ini, tradisi ini diawali dengan memotong hewan peliharaan yaitu kambing pada pagi hari, kemudian dagingnya dibagikan ke seluruh warga, yang unik dari pemotongan hewan ini adalah kepala hewan harus dikubur ditempat yang dianggap sakral (dibawah pohon beringin besar). 

Setelah selesai pemotongan hewan dilanjutkan dengan tahlil bersama dibawah pohon beringin besar yaitu tempat yang disakralkan, tujuanya yaitu mendoakan arwah leluhur (nenek moyang) yang dahulu sudah berjuang di wilayah kami, acara tahlil bersama tidak hanya diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat tetapi juga para pemerintah desa juga turut hadir untuk bersilaturahim bersama masyarakat.

Sumber : 1. Info Publik (pentas wayang golek) 2. Majlis Azzahir (Kluwih bersholawat)             

Kemudian acara puncaknya pada tradisi ruwat bumi yaitu dengan mengadakan hiburan,  hiburan ini tidak hanya hiburan semata tetapi juga bentuk cara masyarakat untuk nguru-uri budaya yang ada, hiburanya banyak berbagai macam seperti Lengger yang daerah kami menyebutnya adalah ronggeng, kemudian pagelaran wayang dan sampai dengan sholawatan yaitu dengan mengundang hadroh terkenal pekalongan Azzahir. Dalam hal ini nilai budaya selalu berkaitkan dengan religius artinya tidak ada pertentangan antara keduanya dan bahkan keduanya saling melengkapi, tentu perlu kita bangga dengan hidup di Indonesia yang sudah kental dengan kearifan lokal dan sangat menghomati budaya dari warisan leluhur kepada kita, dan tentu kita harus bangga dengan cara merawat dan menjaga tradisi budaya yang ada untuk terus kita lestarikan kearifanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun