Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memintal Damai Abadi

22 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 22 Januari 2021   08:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memintal Damai Abadi

Pagi nan segar jingga di ufuk baru saja rebah

Saatnya jendela dibuka menanti datang berkah

Selalu suguh senyuman lenyap segala gundah

Damai abadi dipintal uaplah bermacam resah

Tiada jarak semua sudah di ruang hati

Tanpa bias, kenyataan sedang diarungi

Maya adalah bunga wangi nan berseri

Hiasi langkah memetik asa rona pelangi

Jiwa tak khilaf ada alur embun antar sejuk

Kenyamanan dari segala celah merasuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun