Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantika Jingga Gagal Senja

28 November 2020   05:08 Diperbarui: 28 November 2020   05:14 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Begitukah, sungguh tanpa aku di sisihmu kau tidak kehilangan. Betapa teganya dikau?"

"Nyebelin sih. Nggak pernah muji istrinya. Dosa tahu mas, emang dia disanjung dia yang nyuciin bajumu, dia dibaik-baikin emang dia yang menemin bokokmu nggak kan mas, tapi aku. Pujilah istri! Kata ustad istri itu perhiasan harus disanjung di tempatkan derajat yang tinggi mas," ia minta pengertian.

"Kalau untuk kepentingan dirimu membawa-bawa ustadzah, kalau untuk kepentingan aku, ilmu ustadzah disimpan perimpan di laci nggak dibuka-buka," oloknya

"Hehehe, ciiuum," Tilla manja.

Ia pun bergegas kegirangan dan mendekati "Sini siap!"

"Nggak jadi, ralat kita lagi marahan kok," Sumintilla melengos.

"Kita? Kamu tuh yang cepat marah kaya putri malu, kena apa-apa layu, kena angin layu. Jangan-jangan berengutmu ini juga kena angin kan?"

"Nggak 100 persen."

"Gini Tilla, mas kan sudah wanti-wanti kalau gomong sama yang lebih tua sopan, jangan sembrono. Berarti benar kan omonganku, hasil ngajimu nggak dipakai, Ingat kata ustadzah, seorang istri gampang mah kalau mau cari surga. Cukup berbakti saja pada suami sudah garansi tuh surga. Kalau songong sia-sia ibadahmu selama ini beib!" Kartonadi nyerocos.

"Massss..." Sumintilla menjerit minta perhatian seksama.

"Ya..ya..beib ada apa?" Karto agak kaget oleh lengkingannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun