Kehormatan yang hilang oleh keramahan atas angin
Bentuk cinta abstrak membuat tatanan jadi dingin
Jarak antar kita cuma sejengkal, apa leluasa bersin
Mungkinkan dapat jiwa-jiwa tulus sulit bercermin?
Mereka itu batu yang tak lekas tergerus tetes-tetes air  Â
Perlu hentak dan tempaan kuat tuk kembang berpikir
Tetapi kita mau sentuh keras saja jiwa cukup ketar-ketir
Bila diadukan cerahnya dunia mendadak terjungkir
Sikap mereka dulu di seberang jalan saja uluk salam
Hargai sang pelita pemberi cahaya di kegelapan malam
Nyalalah wibawa ada hak memudahkan mereka paham