Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Bumi Kembali Montok

13 November 2020   15:22 Diperbarui: 13 November 2020   15:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Travel - Tribunnews.com

Dunia belum tua apalagi renta sepanjang bisa bijak

Jangan enaknya dikunyah sepah dibiarkan berserak

Ariflah selalu hanya begundal yang maunya merusak

Slogannya makmurkan rakyat aslinya kau injak-injak

Semesta ini milik Tuhan pencoleng hanya mondok

Ahlak tetap dikibarkan hanya sementara tuk jongkok

Sambil menantikan permainan begal-begal terpojok

Kebenaran dimuliakan seiring bumi kembali montok

Nyata ucapan pujangga jelmakan duka tuk raih bahagia

Para tertindas karena menghalangi diperlakuan cidera

Hati mereka dicahayakan tetapi nasib digegam mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun