Meski soal selera makan sama keinginan tak sepadan
Waktumu seharian meraba ribuan kata tiada bosan
Sementara aku mudah lelah kala membaca persoalan
Tetapi menyatu saat sajak-sajakmu ungkap kesetiaan
Tak pernah kau kata bual pada sepotong kalimat renta
Tanggapi gombalanku akut demi tak berpaling dari rasa
Karena kau mastah penulis rayuan maut bagai mantra
Mudah membaca siratan makna yang tak mendusta
Benar kau kutu segala buku dari serius sampai mbeling
Mengalir bagai kamus majemuk soal paham tak banding
Tak kalah petualang wawasan hasil observasi keliling