Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Bencana tapi Cermin Bermawas Diri

31 Oktober 2020   22:31 Diperbarui: 31 Oktober 2020   22:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara kemanusiaan semua sama miliki nurani

Empati duka atas musibah gempa Turki Yunani

Kita di bumi langit satu nasib baik buruk tak tahu

Kota Izmir berduka hati teriris, tabah saudaraku

Gempa kembali curahkan air mata dan nestapa

Gambarkan kita lemah satu getaran, dalam berduka

Di sisi dunia kesombongan ditampilkan penguasa

Bikin tak nyaman ulahnya buka perselisihan dunia

    

Kembali bercermin tak perlu dada dibusungkan
Kita bisa besar karena air dan tumbuh-tumbuhan

Kalau tidak kulit dan tulang tak mampu digerakan
Semua ini berkat yang Engkau anugerahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun